Informasi tersebut muncul lantaran lahan tersebut sudah diperjualbelikan oleh orang tua yang bersangkutan sejak 2011.
Secara tidak langsung lahan tersebut tidaklah berstatus sengketa, tetapi tanah tersebut sudah dihuni oleh warga secara legal.
Baca Juga: Polisi Pastikan Video Viral Penculikan Anak Dimasukkan Karung Hoaks
Nuraisyiah alias Upik sebagai Ketua RW menjelaskan bahwa Madih memang seseorang yang dikenal pembuat kegaduhan di wilayah tempat tinggalnya.
"Kami dilapori warga, Bripka Madih datang bersama sekitar 10 orang yang bukan warga mereka. Mematok tanah depan rumah warga bangun Pos, dan memasang spanduk. Warga resah, sementara diam karena menghargai Beliau polisi," katanya. Dikutip oleh Kabar Wonosobo dari laman Pikiran Rakyat.
Ia pun menambahkan bahwa warga setempat sudah merasa resah dengan arogansi dari Madih.
Selain itu juga, Madih pernah nyaris digebuki Brimob dan TNI karena ulah yang ia perbuat, namun para warga masih tetap melindungi Madih.
Upik juga mengatakan bahwa Madih sering kali meneror para guru yang sedang mengajar, memasang setrum di tiang listrik dan tindakan lainya yang dapat merugikan warga sekitar.
Menurut Upik, hal itu terjadi sejak kepulangan Madih dari penugasan di Kalimantan.