KABAR WONOSOBO - Korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, salah satu bencana terburuk sepak bola Indonesia, dikonfirmasi bertambah.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh wakil gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, pada 5 Oktober 2022 pukul 09.43 WIB melalui akun Twitter resminya.
Tragedi pasca pertandingan BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya Surabaya yang bertampat di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, tersebut disebut menjadi yang terburuk dalam sejarah olahraga sepak bola dunia.
Baca Juga: Bukan Lagi 125 Orang, Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah: Emil Dardak Beri Konfirmasi Langsung
Bencana tersebut terjadi setelah kekalahan Arema atas Persebaya dengan skor akhir 2-3.
Menyebabkan protes massa yang hanya terdiri dari Aremania, sebutan fans Arema, yang turun ke lapangan, tragedi bermula setelah polisi tembakkan gas air mata.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.
Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan, hingga akhirnya gas air mata pun ditembakkan.
Kendati regulasi keamanan FIFA melarang adanya tembakan gas air mata, Kapolda Jawa Timur yaitu Nico Afinta menyebut bahwa tembahan gas air mata dilakukan lantaran polisi berusaha mengatasi kerusuhan tersebut.
Namun, bukan hanya ke arah rumput, gas air mata tersebut justru juga ditembakkan ke arah tribun penonton yang sama sekali tidak turun ke lapangan.
Baca Juga: Soroti Tragedi Kanjuruhan, New York Times: Polisi Indonesia Kurang Terlatih dalam Pengendalian Massa
"Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas," tulis media Malang Terkini.
Sebelumnya, korban yang dilaporkan meninggal dunia sendiri ada 127 orang, dua di antaranya anggota polisi.
Namun, jumlah tersebut bertambah dengan laporan terakhir menyebut korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi 149 orang.
Baca Juga: Belum Sehari, Dana dari ARMY Indonesia untuk Tragedi Kanjuruhan Capai Lebih dari Rp400 Juta
Laporan tersebut kembali berubah dan sempat menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 174 orang.
Kendati demikian, jumlah tersebut pun kembali berubah pada 2 Oktober 2022 sekitar pukul 20.30 WIB ketika pihak kepolisian menyebut korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan adalah 125 orang.
Hal tersebut lantaran disebabkan karena adanya informasi silang dari beberapa rumah sakit yang menangani korban tragedi Arema FC 1 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: ARMY Indonesia Galang Dana untuk Korban Tragedi Arema FC di Stadion Kanjuruhan
Pada hari ini, 5 Oktober 2022, korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan kembali berubah, dan hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh Emil Dardak.
Wagub Jawa Timur tersebut menyebut bahwa penambahan jumlah tersebut disebabkan lantaran korban jiwa tidak terlebih dahulu dibawah ke rumah sakit.
Melainkan langsung dibawa oleh pihak keluarga
"Daftar korban jiwa peristiwa stadion Kanjuruhan menjadi 131 setelah diperolehnya informasi lanjutan tambahan korban jiwa yg tdk melalui rumah sakit&langsung dibawa keluarga," tulis Emil Dardak seperti dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui Twitter @EmilDardak.
"Rasa duka yg mendalam bagi kita semua, smg keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan," pungkas Wagub Jawa Timur tersebut.***