KABAR WONOSOBO – Pihak berwenang Rusia mengatakan pada Rabu, 6 Oktober 2021 bahwa mereka telah memecat lima pejabat senior penjara di wilayah Saratov.
Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan lanjut atas dugaan penyiksaan dan serangan seksual di penjara di salah satu wilayah di Rusia tersebut.
Pihak berwenang Rusia juga telah membuka banyak penyelidikan kriminal setelah sebuah video sadis yang terjadi di penjara tersebut bocor ke publik.
Baca Juga: Tawuran Antar Geng Terbesar Terjadi di Penjara Ekuador, 116 Orang Tewas, 80 Orang Luka-Luka
Sebuah kelompok hak asasi tahanan, Gulagu.net mengatakan bahwa mereka telah menerima kebocoran dokumen berupa foto dan video yang membuktikan bahwa ratusan orang di seluruh sistem penjara tersebut telah disiksa dan diperkosa oleh narapidana lain yang ternyata diarahkan oleh petugas penjara.
Vladimir Osechkin, pendiri Gulagu.net mengatakan bahwa pelanggaran tersebut terjadi di berbagai bagian negara di Rusia.
“Sebuah sistem penyiksaan telah dan masih beroperasi. Mereka (pihak berwenang) takut untuk mengakui kebenarannya di depan umum, dan kebenarannya mengerikan karena kenyataannya adalah bahwa layanan khusus mereka telah menyiksa orang secara massal,” kata Osechkin.
Osechkin mengatakan ribuan video rekaman telah menunjukkan betapa mengerikannya penjara Rusia.
Sebuah video yang diambil oleh petugas di dalam rumah sakit di penjara Saratov menunjukkan seorang pria yang diyakini sebagai narapidana terlihat berbaring diikat di tempat tidur dan berteriak-teriak.
Diduga pria tersebut tengah berada dalam fasilitas tuberkulosis ketika para staf penjara berulang kali memukulinya dengan tongkat selama beberapa menit.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Kekejaman Presiden Mesir Al-Sisi Terhadap Tahanannya Selama Berada di Sel Penjara
Layanan Lembaga Pemasyarakatan Federal (FSIN) mengatakan telah memecat lima pejabat penjara senior, termasuk direktur penjara tempat dugaan pelecehan dan kepala layanan penjara regional sebagai buntut kasus tersebut.
Hukum Rusia mengatakan bahwa narapidana tidak boleh diberlakukan dengan cara yang keras atau merendahkan martabat manusia.
Jika petugas penjara menyalahgunakan posisinya, dia bisa dipenjara hingga satu dekade lamanya.
Kondisi penjara Rusia makin menjadi sorotan setelah kritikus Presiden, yakni Alexei Navalny yang dipenjara awal tahun ini mengalami kekerasan hingga kondisinya kritis di rumah sakit.
Kasus Navalny menarik perhatian pengamat karena dirinya mengalami pemukulan rutin oleh penjaga, serangan seksual, tekanan psikologis yang parah dan pengabaian medis.
Atas kejadian ini, kecaman publik pun datang setelah diketahui banyaknya kekerasan yang terjadi di penjara Rusia.***