KABAR WONOSOBO – Nur Sajat, transpuan yang diburu pasukan Diraja Malaysia atas tuduhan penistaan agama Islam karena berpose di depan Kakbah di Masjidil Haram dengan mukena, kini berada di Sydney, Australia.
Pengusaha kosmetik itu juga membenarkan bahwa dia secara permanen akan tinggal di Australia, dengan alasan bahwa dia tidak merasa nyaman di Malaysia di tengah kasus pengadilan syariah terhadapnya.
Transgender berusia 36 tahun itu juga menegaskan bahwa dia telah diberikan status tempat tinggal permanen di Australia di mana dia berencana untuk memulai kembali bisnisnya.
Nur Sajat, seorang transpuan, mengakui bahwa dia tidak bisa bahagia di Malaysia dan memilih untuk meninggalkan keluarga, properti, dan bisnisnya di sana.
Dia mengatakan bahwa dia sekarang tengah menjalani karantina Covid-19 di Australia dan akan bertemu dengan agen untuk masalah pekerjaannya.
Sajat menjelaskan bahwa dia memilih Australia karena negara tersebut dapat menerima dirinya.
Baca Juga: Hasil Piala Sudirman 2021: Perjuangan Indonesia Kandas di Perempat Final, Kalah 2-3 Dari Malaysia
“Apa lagi yang kami inginkan? Kami menginginkan kebebasan. Jadi, hak asasi manusia di sini, sangat penting. Mereka (Australia) sangat mengutamakan HAM. Saya tidak ingin apa-apa, saya hanya ingin hak asasi manusia,” katanya.
Nur Sajat juga mengaku telah melikuidasi semua kepentingan bisnisnya di negara tersebut dan berharap menetap di Australia.
“Tolong hormati saya sebagai manusia. Itu saja,” tambah Sajat yang melakukan siaran melalui media sosialnya.
Nur Sajat menjadi buronan di Malaysia setelah dia melewatkan sidang pengadilan syariah pada Februari tahun ini, untuk tuduhan penistaan di bawah Bagian 10 (a) dari Undang-Undang Kejahatan Syariah (Negara Bagian Selangor) 1995.
Pelanggaran tersebut dapat dihukum dengan denda tidak melebihi RM5.000 atau penjara tidak lebih dari tiga tahun, atau keduanya setelah terbukti bersalah.
Bulan lalu, Nur Sajat dilaporkan ditahan di Bangkok, Thailand oleh otoritas Imigrasi negara itu yang bertindak atas permintaan rekan-rekan mereka di Malaysia.
Baca Juga: Malaysia Putuskan Membeli 150 Ribu Pil COVID 19 Molnupiravir Buatan Merck
Polisi Kerajaan Malaysia telah bekerja untuk mengamankan ekstradisinya dari Thailand hingga pada akhirnya Nur Sajat memilih untuk pergi ke Australia dan menetap di negara tersebut.***