Operasi pasar Minyak Goreng Tahap 2 Wonosobo Salurkan 2.000 liter Maksimal Beli 12 Liter

- 22 Februari 2022, 22:38 WIB
Minyak goreng 2.000 liter akan mulai disalurkan sejak Selasa 22 Februari 2022 secara simbolis di Pendopo Belakang usai serah terima dari Diseperindag Provinsi Jawa Tengah.
Minyak goreng 2.000 liter akan mulai disalurkan sejak Selasa 22 Februari 2022 secara simbolis di Pendopo Belakang usai serah terima dari Diseperindag Provinsi Jawa Tengah. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

 

KABAR WONOSOBO – Kabupaten Wonosobo mendapatkan gelontoran 2.000 Liter minyak goreng untuk operasi pasar tahap dua.

Pasokan 2.000 liter akan mulai disalurkan sejak Selasa 22 Februari 2022 secara simbolis di Pendopo Belakang usai serah terima dari Diseperindag Provinsi Jawa Tengah.

Dengan masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Indonesia berimbas pada sulitnya pelaku UMKM hingga pedagang kaki lima untuk mendapat bahan baku penting untuk berjualan.

Pemkab Wonosobo menggandeng Provinsi Jawa Tengah untuk operasi pasar tahap 2 di Kabupaten Wonosobo dan secara simbolis minyak goreng di serahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Arif Sambodo kepada Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Baca Juga: Satu-satunya Di Jawa Tengah, Wonosobo Bangun Jalan Dengan Skema PHJ

Minyak goreng kemudian diteruskan kepada perwakilan pelaku UMKM untuk penyerahan simbolis demi menghindari kerumunan.

Agenda juga dihadiri Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Wonosobo Ika Gunadi serta pimpinan perangkat daerah terkait. Perwakilan para pelaku usaha mikro dan PKL mengapresiasi kegiatan itu.

Sistem operasi pasar diawali dengan pembagian kupon yang sebelumnya mendaftar lewat link dari Disdagkop UKM Wonosobo dan akan dibagi bertahap di beberapa titik. Pemkab juga menyebut belum ada indikasi penimbunan atau penyelewengan di wonosobo terkait suplai Minyak goreng.

“Harga untuk operasi pasar Rp14.000 per liter kemasan premium. Harapannya kamis bisa segera didistribusikan, diawali untuk usaha mikro dan PKL dengan maksimal pembelian 12 liter atau 1 dus. Akan ada lagi 4.800 liter didistribusikan lewat pihak kecamatan dengan harga sama. Sedangkan di tahap ke 4 ada 4.000 liter minyak kemasan sederhana 13.500 per liter. Semoga ada tahap ke 5 jika belum stabil,” kata Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo.

Baca Juga: Ratusan Supir Truk Wonosobo Tolak UU Over Dimension dan Over Load alias ODOL, Aksi di Terminal

Diungkapkan Kepala Disperindag prov Jawa Tengah M Arif Sambodo menyebut perlu langkah tepat dan tegas jika ada pwnyelewengan distribusi. Para produsen yang memiliki komoditas sebagai DMO akan gelontorkan bagian dari bahan baku CPO yang tinggi permintaan di luar.

Salah satu pedagang Jumadi menyebut bahwa dirinya sudah 2 hari tidak bisa jualan karena tidak bisa mendapatkan suplai minyak goreng, padahal tiap harinya membutuhkan sedikitnya 4 liter.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebut bahwa saat ini UMKM di wonosobo sudah sangat membutuhkan Minyak karena masih langka dan tidak bisa cukupi pesanan atau berjualan harian.

Baca Juga: Wonosobo Lautan Api Terjadi pada Agresi Militer Belanda II 1948, Sasaran Nomor 2 Setelah Yogyakarta

“Saat ada suplai minyak goreng, harganya mahal Rp22.000 per liter. Dari kementerian ada info akan segera distabilkan hanya keterlambatan sampai ke pasar dan operasi dilakukan untuk memberi efek psikologis agar tidak panic buying. Untuk harga sudah mulai turun ke Rp14.000 dan bisa ditindak kalau tidak diturunkan. Harapannya semua merata dan curah agar bagaimana harganya tidak melebihi premium karena untuk UMKM,” kata bupati.

“Kami mengimbau untuk operasi pasar jangan ada kerumunan maksimal beli 12 liter atau satu boks atau sesuai kemampuan dan kita dahulukan yang UMKM dan para PKL,” pungkas bupati.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah