KABAR WONOSOBO - Peristiwa yang menyebut Bandung Lautan Api pada Maret 1946 nyatanya bukan satu-satunya peristiwa pembumihangusan kota di masa perjuangan merebut kemerdekaan dari Belanda.
Wonosobo yang kala itu juga pernah diduduki belanda juga menjadi incaran pendudukan belanda pada Agresi Militer Belanda ke II.
Setelah perjanjian Renvile, Agresi Militer Belanda II digencarkan pada 1948 menyasar daerah penting di Jawa Tengah. Setelah penyerangan Belanda di Ibukota Indonesia ketika di Yogyakarta, Akhirnya pada Senin Pahing 20 Desember 1948 Wonosobo mendapat serangan udara dahsyat.
Dikisahkan di buku Monumen Perjuangan Kabupaten Wonosobo dan dinarasikan dalam kanal Youtube Jatiningjati, peristiwa itu sangat mencekam.
Sebanyak 4 peswaat pembom B-29 dengan pesawat tipe capung sejak jam 8 pagi mengepung kawasan kota Wonosobo memberondong dari udara tak henti.
Semua pejuang telah bersiaga dan muncul komando untuk satu babak baru dalam perjuangan merebut kemerdekaan yakni dengan siasat perang gerilya.
Pada hari itu, satuan pejuang mulai masuk ke desa-desa dan masuk ke hutan di kawasan gunung.
Namun tepat sebelum musuh masuk ke kota Wonosobo, sebelumnya pasukan republik Indonesia membuat siasat yang dinilai efektif yakni seluruh bangunan penting dibumihanguskan.