“Diharapkan kuliner ini bisa menjadi sajian tradisional khas di hotel-hotel dan restoran di Wonosobo sehingga bisa mengangkat Tempe dan Tahu Edamame sebagai kuliner pendukung kepariwisataan daerah,” katanya.
Sedangkan menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wonosobo Dwi Sukatman, adanya inovasi itu sangat menarik untuk mendukung sektor wisata dan kuliner. Terlebih lagi edamame kaya akan berbagai manfaat.
“Dari sisi citarasa edamame ini menang dibanding kedelai biasa namun harus diperhitungkan seperti harga hingga ketersediaan bahan bakunya untuk nantinya ditujukan ke target marketnya misalnya sebagai hidangan special. Harga bahan bakunya jelas lebih mahal, dan yang dipakai di sini varietas yang dikembangkan sendiri dan butirannya lebih kecil,” kata Dwi.***