Lebih lanjut, Sumali juga menjelaskan bahwa buku Bawaslu Wonosobo diharapkan bisa memberi info bahwa peranan ini ada dinamima dan dokumentasikan jejak Politik peristiwa-peristiwa yang terjadi yang mungkin tidak diketahui generasi sekarang.
"BBC ini jadi salah satu upaya pahamkan masyarakat dengan buku-buku dan literasi pemilu. Bahkan ada 20-an studi yang dorong pembuatan buku ini. Akan ada pojok buku khusus di ruang baca dan kita adakan gerakan infak buku pemilu. Warga yang ingin akses buku dan buletin di issu.com redaksi Bawaslu," Jelas Sumali.
Menutup kegiatan, Sumali serta beberapa mantan ketua serta anggota Panwaslu lain juga menyebut bahwa sebagai penyelenggara ada resiko berupa ancaman tuntutan hingga gratifikasi.
Baca Juga: Festival Literasi Wonosobo Pintar Inovasi Perpusda, Diramaikan berbagai Lomba untuk Masyarakat
"Pemilu ini ada dua ruang sisi yaitu pemilih dan yang dipilih. Penyelenggara berpotensi kena intervensi sehingga sudah jadi komitmen. Maka pemilih dan calon harus tau regulasi salah satunya lewat menelaah buku ini," pungkasnya.***