Yayasan Al Maksum Rintis Kampung Bahasa Berbasis Pondok Pesantren Kerjasama Disparbud Wonosobo

- 7 Desember 2022, 20:58 WIB
Perjanjian Kerja Sama tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agus Wibowo dan Ketua Yayasan Al Maksum Wonosobo Ir. H.M. Agus Wahid 30 November 2022
Perjanjian Kerja Sama tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agus Wibowo dan Ketua Yayasan Al Maksum Wonosobo Ir. H.M. Agus Wahid 30 November 2022 /Dinas Kominfo Wonosobo
 
KABAR WONOSOBO - Dalam rangka memperkenalkan dan mengembangkan potensi kebudayaan dan pariwisata yang ada di Wonosobo, Disparbud Wonosobo bersama dengan Yayasan Al Maksum Jlamprang Wonosobo bersepakat melakukan Kerjasama dalam Pengembangan Seni, Budaya dan pariwisata melalui Pembentukan Kampung Bahasa Berbasis pondok Pesantren.
 
Perjanjian Kerja Sama tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak yakni Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Agus Wibowo dan Ketua Yayasan Al Maksum Wonosobo Ir. H.M. Agus Wahid disaksikan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan para pelaku wisata di Pendopo Kabupaten, Rabu, 30 November 2022.
 
Dalam kesempatan tersebut, Agus Wibowo mengungkapkan ruang lingkup kerja sama yang telah disepakati antara lain terkait promosi wisata, membentuk destinasi wisata edukasi melalui Kampung Bahasa berbasis pondok pesantren.
 
Juga pengembangan SDM ponpes khusus nya Yayasan Al-Maksum melalui pelatihan Bahasa Arab, Inggris maupun Mandarin, serta menjadikan system pembelajaran yang baik dan terintegrasi antara bidang keagamaan dan bahasa yang diyakini ke depan akan mendukung pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Wonosobo. 
 
 
Menurut Agus Wibowo, Yayasan Al Maksum sendiri selama ini telah mengelola pondok pesantren Rohmatul Umat yang bertempat di Kampung Wonobungkah, Jlamprang Wonosobo.
 
Saat ini Dinas Pariwisata telah mengirim tiga perwakilan santri terbaik yang sudah memiliki kemampuan dasar berbahasa Inggris, Arab dan Mandarin. Adapun untuk pelatihan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dilakukan di Lab Bahasa Unsiq Wonosobo sedangkan pelatihan Bahasa Mandarin dilakukan di Xin Long Yogyakarta.
 
Setelah menjalani kursus atau pelatihan, mereka agar mentransfer ilmunya kepada santri yang lain di ponpes tersebut. Dengan semakin luasnya kemampuan berbahasa Asing di Ponpes Rohmatul Ummat dan pemanfaatan Bahasa asing Inggris, Arab dan Mandarin menjadi alat komunikasi di antara santri, tentu hal ini menjadi sesuatu yang menarik.
 
Harapannya, para santri yang juga hidup di tengah-tengah masyarakat Kampung Wonobungkah Jlamprang, juga akan membudayakan komunikasi dengan ketiga Bahasa tersebut kepada masyarakat di sekitar ponpes sehingga nantinya akan terbentuk Kampung Bahasa berbasis Pondok Pesantren. 
 
 
Tentunya jika ini bisa terwujud, akan menjadi daya tarik bagi orang di luar kampung baik lokal Wonosobo maupun luar Wonosobo dan penasaran ingin lebih mengenal Kampung Bahasa ini. Nantinya, Kampung Bahasa ini tentu akan menjadi destinasi wisata baru yang menarik untuk dikunjungi wisatawan baik yang hanya sekedar penasaran ingin berkunjung, maupun orang-orang yang sengaja datang untuk ikut belajar di Kampung Bahasa tersebut.
 
“Hal ini jelas akan merangsang tumbuhnya ekonomi baru di sekitar pondok pesantren dan kampung Bahasa tersebut. “Banyak orang akan datang belajar, tentu butuh penginapan dan amenitas yang lain. Ini akan merangsang munculnya homestay, warung-warung, rumah makan, lahan parkir, dan fasilitas lainnya,” tuturnya.
 
Sementara Ketua Yayasan Ali Maksum Agus Wahid, sangat bersyukur, apa yang telah dilakukan di Pondok Pesantren yang dikelolanya bersama pengurus di Yayasan Ali Maksum selama ini membuahkan kemajuan dan sangat berterima kasih karena potensi para santri dan sistem edukasi di Ponpes Rohmatul Ummat didukung oleh Pemkab Wonosobo bahkan telah ditangkap oleh Disparbud Wonosobo melalui kerjasama ini dan telah diimplementasikan dengan mengirim 3 orang santrinya mengikuti pelatihan atau kursus Bahasa Inggris, Arab dan Mandarin.
 
 
“Dengan adanya ragam bahasa asing yang membudaya menjadi alat komunikasi di kalangan santri dan masyarakat  kampung di sekitar ponpes, menjadi keunikan dan keunggulan tersendiri dan jelas akan menarik banyak wisatawan untuk datang ke Kampung Bahasa. Pendidikan di Ponpes juga akan lebih berkembang dan kualitas SDM santri maupun pendidik di Ponpes juga akan meningkat,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x