Awas Tertipu Investasi Bodong, OJK Ajak Warga Wonosobo Cerdas Pilih Pinjaman dan Investasi

- 22 Desember 2022, 14:06 WIB
TOT) bagi Petugas Pembantu Informasi dan Dokumentasi (PPID) se-Wonosobo dilaksanakan pada 21 Desember 2022, di Hotel Dafam Wonosobo.
TOT) bagi Petugas Pembantu Informasi dan Dokumentasi (PPID) se-Wonosobo dilaksanakan pada 21 Desember 2022, di Hotel Dafam Wonosobo. /Dians Kominfo Wonosobo
KABAR WONOSOBO - Training of Trainer (TOT) bagi Petugas Pembantu Informasi dan Dokumentasi (PPID) se-Wonosobo dilaksanakan pada 21 Desember 2022, di Hotel Dafam Wonosobo.
 
Agenda tersebut membahas tentang edukasi pinjaman legal dan investasi yang sah, diharapkan mampu meningkatkan wawasan serta edukasi kepada seluruh masyarakat Wonosobo utamanya dalam melakukan akses pinjaman atau investasi melalui lembaga keuangan agar terhindar dari jeratan investasi bodong.
 
“Saya harap, melalui TOT PPID se-Wonosobo  mampu membedakan antara pinjaman legal dengan pinjaman ilegal serta dapat membedakan investasi bodong dengan investasi yang sah, hal ini penting guna mengedukasi masyarakat secara akurat,” kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika membuka acara TOT tersebut.
 
 
Menurut Afif, Kabupaten Wonosobo termasuk daerah yang marak terjadinya investasi bodong, sehingga berdampak negatif terhadap ekonomi dan psikis korban.
 
Selain itu, maraknya pinjaman online dengan modus iming-iming bunga murah, persyaratan cepat, kemudahan akses, dan berhadiah, juga menjadi perhatian bersama untuk mencegahnya.
 
Menurut hasil Survei Nasional dan Literasi Keuangan (SNLIK) 2022, tingkat literasi keuangan masyarakat di Jawa Tengah mengalami peningkatan, pada tahun 2019 mencapai 47,38% sementara tahun 2021 meningkat menjadi 51,69%, artinya lebih tinggi dibanding Indeks literasi Nasional sebesar 49,68%. 
 
 
Sedangkan tingkat inklusi, keuangan di Jawa Tengah juga mengalami peningkatan dari 65,71% pada 2019 menjadi 85,97% pada 2021, lebih tinggi dari tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 85,10%, dan masih lebih rendah dibanding Jawa Barat dan Jawa Timur.
 
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng-DIY Aman Santosa menyampaikan, OJK selama tahun 2021 sampai November 2022 telah menerima 7830 pengaduan pada Tingkat Jateng, misalnya soal kredit, pelayanan industri, jasa keuangan, investasi bodong, pinjaman online dan lainnya. 
 
“Kemarin kami menerima aduan sampai 7.830 kali, ini menandakan masih banyak masyarakat kita yang belum terlayani dengan baik tentang industri keuangan legal dan sah,” terang Aman.
 
 
Untuk itu, tambahnya, pihaknya telah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah hingga sampai pada Tingkat Kabupaten/Kota. PPID kecamatan maupun desa dinilainya menjadi tulang punggung yang penting guna meminimalisir terjadinya masalah soal industri keuangan di desa masing-masing. 
 
“PPID Wonosobo saya minta fasilitasi kegiatan edukasi literasi keuangan pada tingkat desa tentang bahayanya investasi bodong, apabila memerlukan pinjaman diarahkan ke perbankan legal yang tersebar di seluruh Jawa Tengah seperti Bank Jateng, BKK, BRI, Mandiri, Bank Wonosobo, dan sebagainya,” pungkasnya.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x