"Padahal wartawan itulah yang beritakan dan memotret aktifitas kegiatan kita.
Hari ini bahkan ada wartawan dadakan, yaitu masyarakat yang terdekat tercepat dengan lokasi kejadian, maka kita harus bisa komunikasi dengan baik," tuturnya.
Afif menyebut di tahun politik 2023 tantangan wartawan semakin berat. Semua tahapan pemilu legislatif dan pemilu Presiden sudah dimulai. Segala hal yang terkait dengan kegiatan di pemerintahan bisa dihubungkan dengan politik.
"Karena itu, wartawan musti mampu menyajikan berita yang edukatif dan mencerahkan. Teman-teman wartawan harus bisa menulis berita politik dengan baik," tegasnya.
Senada, Wabup Wonosobo, M Albar juga menekankan wartawan dalam menulis berita juga harus melakukan check and balance. Semua wartawan punya karakter sendiri-sendiri dalam menulis berita. Namun semua tulisan wartawan yang baik itu kalo dibaca selalu mengasyikan dan menggoda.
Baca Juga: Agar Homestay Laku, Pelaku Wisata Wonosobo Harus 'Effort' Lebih untuk Tingkatkan Kunjungan Inap
Kapolres AKBP Eko Novan Prasetyo Puspito, SIK MSi menambahkan, pers di Wonosobo dinililai luar biasa dalam kinerjanya. Mengingat Pers adalah satu dari empat pilar demokrasi di Indonesia. Pers di era disrupsi ini banyak tantangan. Tapi pers harus mampu menciptakan suasana daerah yang toto tentrem kerto raharjo.
Kajari Efendri Eka menambahkan di era demokrasi ini wartawan dalam menulis berita harus taat pada aturan kode etik jurnaslistik (KEJ). Berita yang ditulis harus benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihaknya menganggap pers sebagai mitra bukan lawan dan harus selalu membangun kolaborasi.
Dandim 0707 Letkol Czi Rahmat, SE MSi menilai kerjasama insan pers dan jajaran Forkompimda di Wonosobo sudah cukup baik. Karena itu, kerjasama tersebut harus dipertahankan dan terus ditingkatkan. Pers memang punya kebebasan tapi kebebasan yang bisa dipertanggungjawabkan.