Mitos Bukit Petarangan di Menjer Garung, Pernah Jadi Tempat Minta Hujan Saat Wonosobo Kekeringan

- 7 September 2023, 21:35 WIB
Puncak bukit petarangan saat Ziarah makam Mbah Kyai Nur Iman di Bukit Petarangan Menjer kecamatan Garung Wonosobo, ketika Suran 2023.
Puncak bukit petarangan saat Ziarah makam Mbah Kyai Nur Iman di Bukit Petarangan Menjer kecamatan Garung Wonosobo, ketika Suran 2023. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

Ajaibnya, tak lama setelah shalat dan doa selesai dipanjatkan dan warga sudah berjalan kembali menuju rumah mereka, hujan segera turun dengan deras. Kemudian setelah itu, kondisi mereka kembali seperti semula, air di telaga juga mulai terisi.

Baca Juga: Atasi Tekanan Darah Rendah Dengan Beberapa Tips Ini, Hindari Mitos yang Membahayakan Tubuh

Berjarak 70 tahun lebih sejak peristiwa kekeringan itu, warga Menjer hingga kini masih menggelar doa dan makan bersama di puncak bukit saat momen Suran atau awal bulan Suro dan terakhir pada bulan Agustus 2023 lalu.

Di puncak bukit ada tanah lapang dengan sisa-sisa pondasi tanah yang menjulang sekitar satu meter seperti pagar pembatas. Konon pondasi itu dulunya merupakan bagian bawah dari sebuah bangunan besar di atas bukit.

Beberapa warga dan tetua adat, menyebut kawasan itu dengan nama Depok, yang merupakan singkatan dari padepokan, selain juga disebut Bukit Wetan. Saat ini, nama yang tertulis di administrasi desa adalah bukit Petarangan.

Baca Juga: Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo, Peran Kyai Karim, Kyai Kolodete dan Kyai Walik Babat Alas

Untuk sampai ke puncak bukit Petarangan, pengunjung bisa naik kendaraan bermotor roda empat atau dua dan memarkir kendaraan di kawasan wisata menjer dan berjalan melewati pos wisata Bukit Cinta di bagian bawah. Atau jalur lainnya yakni melewati desa Menjer dari sisi kanan jalan utama menuju curug Sikarim.

Pengunjung bisa berjalan sekitar 1,5 kilometer menyusuri ladang warga yang sudah dibuatkan akses berupa tangga beton dengan gazeboo di beberapa sudut untuk istirahat.

Dalam waktu 20 menit, pengunnjung sudah sampai ke lereng bukit yang dipagari tanaman teh, kopi, dan sayuran. Banyak warga yang meladang di sekitar bukit itu.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah