Sementara penggabungan simbolis dan literal Tamaru dan Rongo ue roa diwakili di sepanjang ruang publik dengan bangunan dinding yang tradisional.
Panel dinding tersebut berbentuk anyaman yang menggambarkan kehidupan pada zaman suku Maori.
Sementara itu, alasan bandara ini mengambil tema tentang suku Maori yakni memiliki alasan tersendiri.
Pada tahun 1960, tanah bandara tersebut sebelumnya merupakan tanah suku Maori yang dipakai sebagai tanah urupa atau tanah pemakaman.
Untuk menghormati kisah suku Maori tersebut dibuatlah desain berdasarkan salah satu kisah suku tersebut yang dimaksudkan sebagai langkah pertama dalam memperbaiki kesalahan.
Baca Juga: Ingin Bebas Macet dari Bandara Soekarno Hatta? Ada layanan Taksi Terbang Helicity Mulai Seharga ini
Rangi Kipa sebagai perancang bangunan ini merasa memiliki kesempatan luar biasa untuk mempengaruhi dan memberikan kehidupan pada bangunan bandara tersebut.
Sementara pemenang dari ‘Prix Versailles Airports 2021’ ini akan diumumkan di markas besar Unesco pada akhir November.***