Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci Terkenal Karena ini, Padahal Belum Selesai Dilukis

- 15 Januari 2022, 13:18 WIB
Ilustrasi berbagai keanehan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, dari tangkapan layar laman allthatsinteresting.com
Ilustrasi berbagai keanehan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, dari tangkapan layar laman allthatsinteresting.com /allthatsinteresting.com

KABAR WONOSOBO - Pada 21 Agustus 1911, seorang pencuri bernama Vincenzo Peruggia yang berhasil mengambil Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang dipajang di Louvre, Paris.

Mona Lisa bisa dibilang lukisan paling terkenal di dunia saat ini, tetapi bagaimana itu mencapai statusnya sebagai lukisan yang istimewa.

Ternyata, Leonardo da Vinci diperkirakan telah memulai melukis potret Mona Lisa pada tahun 1503 atas permintaan seorang pengusaha Florentine yang menginginkan potret istrinya, Lisa Gherardini. Sehingga nama asli wanita yang dilukis bukanlah Mona Lisa namun Lisa Gherardini.

Ajaibnya, Leonardo da Vinci terus mengerjakan lukisan itu selama lebih dari 10 tahun, tetapi sayang sekali lukisan itu belum selesai pada saat dia meninggal. Sehingga Mona Lisa bisa dikatakan lukisan yang belum selesai.

Baca Juga: Seniman ini Menyatakan Perang pada Limbah Plastik lewat Lukisan Berbahan dasar Sampah

Saat Leonardo da Vinci melakukan studi terobosan tentang optik manusia sekaligus membawanya untuk memelopori teknik artistik tertentu. Beberapa dapat dilihat di lukisan Mona Lisa yang mengunakan perspektif atmosfer.

Dengan teknik itu, Leonardo da Vinci membuat gambar pada jarak yang lebih jauh menjadi lebih kabur, sehingga menghasilkan ilusi kedalaman yang dalam.

Ada juga teknik bernama “sfumato” yang menciptakan gradasi halus di antara warna yang memperhalus tepi bentuk yang ia gambarkan. Faktanya semua hal itu mengejutkan, namun secara umum memang banyak peneliti menganggap Mona Lisasebagai potret era Renaisans yang luar biasa namun banyak yang memakai teknik serupa.

Baca Juga: Rayakan Hari Pahlawan dengan Seni, Inilah 10 Lagu Perjuangan Karya Ismail Marzuki yang Paling Populer

Namun ada yang menyebut naiknya "Mona Lisa" hingga dikenal seluruh dunia sangat bergantung pada faktor-faktor di luar kanvas seperti peristiwa yang meliputinya dari tahun ke tahun.

Raja François yang Pertama dari Prancis pernah membeli lukisan itu dan mulai memajangnya setelah kematian Leonardo da Vinci. Kemudian, pada tahun 1550, seorang sarjana Italia Giorgio Vasari menerbitkan biografi populer seniman Renaisans Italia, yang menyebut nama Leonardo da Vinci serta Mona Lisa.

Dalam biografi itu, disebutkan Mona Lisa sebagai tiruan nyata yang menghipnotis hingga selama bertahun-tahun, "Mona Lisa" menjadi salah satu karya paling patut ditiru dalam Koleksi Kerajaan Prancis.

Baca Juga: Seniman Ditangkap Karena Dugaan Hina Ratu Dengan Playlist Spotify, Bagaimana Kebebasan Ekspresi di Malaysia?

Lukisan Mona Lisa juga tergantung di kamar tidur Napoleon dan akhirnya dipamerkan di Museum Louvre. Di sana, pengunjung berbondong-bondong untuk melihat harta karun pribadi dari aristokrasi yang digulingkan.

Lalu, selama tahun 1800-an, serangkaian sarjana Eropa lebih lanjut menghipnotis "Mona Lisa" dan terpaku pada tingkat yang mencolok pada daya pikat subjek.

Sedangkan pada tahun 1854, Alfred Dumesnil mengatakan bahwa senyum Mona Lisa memberikan daya tarik yang berbahaya. Setahun kemudian, 1856, Théophile Gautier menulis tentang  Mona Lisa dengan "bibir mengejek" dan "pandangannya menjanjikan kesenangan yang misterius."

Baca Juga: Puluhan Profesor di Korea Ajukan Petisi Disney Plus, Prihatin Sejarah Drama 'Snowdrop'

Lalu pada tahun 1869, Walter Pater menggambarkan Mona Lisa sebagai perwujudan kecantikan feminin yang tak lekang oleh waktu. Sedangkan pada abad ke-20, potret itu menjadi bagian ikonik di salah satu museum paling terkenal di dunia.

Akhirnya setelah perampokan Peruggia tahun 1911 membantu Mona Lisa meroket ke ketenaran yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga seluruh dunia.

Pencurian itu menjadi berita utama internasional lalu orang-orang berkumpul untuk melihat ruang kosong di mana "Mona Lisa" pernah digantung.

Bahkan anehnya, Polisi mewawancarai Peruggia karena dia pernah bekerja di Louvre, tetapi mereka tidak pernah menganggapnya sebagai tersangka.

Baca Juga: VOC Berdiri 20 Maret 1602, Perusahaan Multinasional Pertama di Dunia yang Bangkrut dengan Utang 137 Gulden

Sementara itu, mereka menginterogasi Pablo Picasso karena hubungannya dengan pencurian Louvre sebelumnya, tetapi akhirnya melepaskannya.

Selama dua tahun, Peruggia menyimpan lukisan itu

dalam koper palsu, lalu menyelundupkan "Mona Lisa" ke Italia dan berencana untuk menjualnya

ke pedagang seni Florentine. Atas aksi itu, Peruggia melihat dirinya sebagai seorang patriot Italia yang mengembalikan karya master tua.

Namun nahas, dia langsung ditangkap dan akhirnya Mona Lisa kembali dipajang ke banyak orang. Selama beberapa dekade berikutnya, seniman konseptual Marcel Duchamp mengejeknya, Pencuri seni Nazi mengejarnya, Nat King Cole menyanyikannya dalam lagu, hingga pengunjung museum yang memegang batu, cat, asam, dan cangkir teh menyerangnya.

Baca Juga: Kostum Nasional Miss Universe Jepang 2021 Dikritik karena Dianggap Hina Budaya Jepang, Ini Alasannya

Hingga lebih dari 500 tahun setelah pembuatannya, alis dan bulu mata sudah lama memudar “Mona Lisa” dilindungi oleh casing antipeluru dan tahan gempa.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah