20 Kutipan 'Laut Bercerita' Leila S Chudori, Novel yang Kisahkan Tragedi 1998

- 24 Juni 2022, 11:30 WIB
Leila S Chudori ceritakan mengenai tragedi tahun 1998 di Indonesia termasuk penculikan aktivis yang masih misteri lewat novel Laut Bercerita.
Leila S Chudori ceritakan mengenai tragedi tahun 1998 di Indonesia termasuk penculikan aktivis yang masih misteri lewat novel Laut Bercerita. /@leilachudori

KABAR WONOSOBO― Leila S Chudori tak hanya ceritakan mengenai penculikan aktivis di tengah kerusuhan yang ditimbulkan Soeharto pada tahun 1998. 

Namun, melalui para tokoh seperti Asmara Jati, Biru Laut, hingga Kasih Kinanti, melalui novel 'Laut Bercerita' tersebut, Leila S Chudori juga sajikan kalimat penuh makna. 

Sering dikutip sebagai quotes atau kutipan, berikut adalah 20 kutipan dari novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori yang ceritakan tentang tragedi penculikan aktivis dalam sejarah kelam Indonesia tahun 1998 silam. 

Baca Juga: Kutipan My Liberation Notes, Drama Baru Kim Ji Won dan Son Seok Koo

1.Matilah engkau mati. Kau akan hidup berkali-kali.


2.Kamu harus bisa membedakan mereka yang bermulut besar, omong besar, dengan mereka yang memang serius ingin memperbaiki negeri ini.


3.Semakin aku tumbuh dan semakin melahap banyak bacaan perlahan aku menyimpulkan bahwa ada dua hal yang selalu menghantui orang miskin di Indonesia: kemiskinan dan kematian.


4.Pengkhianat ada di mana-mana, bahkan di depan hidung kita, Laut. Kita tak pernah tahu dorongan setiap orang untuk berkhianat: bisa saja duit, kekuasaan, dendam, atau sekadar rasa takut dan tekanan penguasa.

Baca Juga: Kutipan Buku Woe-man Relationship dari Audian Laili, Bahas Perempuan hingga Self Love
5.Aku hanya ingin kau paham, orang yang suatu hari berkhianat pada kita biasanya adalah orang yang tak terduga, yang kau kira adalah orang yang mustahil melukai punggungmu.


6.Apa yang kita peroleh di ruang kuliah dan kampus tak akan cukup. Di kampus kita hanya belajar disiplin berpikir, tetapi pengalaman yang memberi daya dalam hidup adalah di lapangan.


7.Tak semua keluarga harmonis dan menyenangkan seperti keluargamu, Laut. Kau beruntung.


8.Kau tak akan bisa memperolehnya dengan bersembunyi. Kau harus menghampirinya dan menggeggam tangannya tanpa pernah melepasnya lagi.

Baca Juga: Kutipan Buku Man's Search for Meaning, Kisah Viktor E Frankl Temukan Makna Hidup di Kamp Konsentrasi NAZI
9.Aku ingin perempuan tak selalu menjadi korban, menjadi subjek yang ditekan, yang menjadi damel in distress.


10.DPRD dan DPR selama ini adalah septic tank, tempat penampungan belaka. Negara ini sama sekali tidak mengenal empat pilar. Kami hanya mengenal satu pilar kokoh yang berkuasa: presiden.


11.Kita tak boleh jatuh, tak boleh tenggelam, dan sama sekali tak boleh terempas karena peristiwa ini. Kebenaran ada di tangan mereka yang memihak rakyat.

Baca Juga: Kutipan Drama Our Beloved Summer yang Dibintangi Choi Woo Shik dan Kim Da Mi, Bikin Baper!
12.Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, apakah terasa atau tidak, adalah sebuah konstribusi, Laut. Mungkin saja kita keluar dari rezim ini 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, tapi apa pun yang kamu alami di Blangguan dan Bungurasih adalah sebuah langkah. Sebuah baris dalam puisimu. Sebuah kalimat pertama dari cerita pendekmu. 


13.Sudah. Kamu membuat pertama dari puisi hidupmu. Kamu melawan.


14.Aku menemukan cahaya yang kecil. Sesekali. Aku menemukan orang-orang baik, orang-orang yang ingin negara ini menjadi Indonesia yang bersih dan berubah.

Baca Juga: Kutipan Buku Ada Serigala Betina Dalam Diri Setiap Perempuan Ester Lianawati, Bacaan Wajib Meretas Patriarki
15.Kita tidak bisa memusuhi seseorang karena pekerjaan ayahnya, kalau begitu nanti sama saja dengan pemerintah yang sekarang sedang kita lawan.


16.Peristiwa yang tak nyaman atau menyakitkan tidak perlu dihapus, tetapi harus diatasi.


17.Sama seperti Mas Laut, para lelaki ini selalu tak kepingin terlihat ada sebutir air mata pun di wajah mereka, seolah-olah air mata akan mengurangi maskulinitas. Tapi kaum ini sering lupa: menekan-nekan depresi dan rasa pedih sangat berbahaya.

Baca Juga: Kutipan Semua Perempuan itu Pelacur dari Novel Cantik Itu Luka Viral, Eka Kurniawan Tanggapi Santai
18.Yang paling penting untuk langkah awal adalah menyebarkan kesadaran pada masyarakat bahwa ini bukan persoalan pribadi. Ini persoalan kita semua dan bisa terjadi pada siapa saja.


19.Jika jawaban yang kalian cari tak kunjung datang, jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan. Di dalam upaya panjang dan berjilid-jilid itu, pasti ada beberapa langkah yang signifikan.


20.Seandainya belum ada satu pimpinan pun yang menunaikan janjinya untuk mengungkap kasus kematianku dan kematian semua kawan-kawan, maka inilah saranku: kalian semua harus tetap menjalankan kehidupan dengan keriaan dan kebahagiaan.***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah