Bidadari-bidadari Surga, Drama tentang Cinta dan Pengorbanan Laisa, Karya Tere Liye yang Difilmkan

4 Juli 2021, 10:45 WIB
Novel Bidadari-bidadari Surga karya Tere Liye yang telah difilmkan diperankanNirina Zubir. Kolase foto dari mizanstore.com dan Youtube StarvisionPlus /mizanstore.com/ Youtube.com/ StarvisionPlus

 KABAR WONOSOBO ― Tere Liye dikenal sebagai penulis produktif yang jarang absen mengeluarkan buku baru atau novel setiap tahun.

Penulis yang lantang bersuara mengenai Anti Pembajakan Buku ini kerap kali membuat decak kagum penggemar dengan karya-karyanya, seperti novel Bidadari-Bidadari Surga yang telah diadaptasi sebagai film.

Diterbitkan pada tahun 2008 silam oleh Penerbit Republika, secara garis besar Bidadari-bidadari Surga bercerita mengenai kisah Laisa, seorang wanita dengan kekurangan fisik tapi mampu membuat perubahan di keluarganya, dan juga Lembah Lahambay di pelosok pulau Sumatera.

Namun, bukan hanya Laisa saja yang menarik perhatian. Novel setebah 365 halaman ini juga memuat berbagai hal penting mengenai kehidupan manusia melalui kisah di keluarga Mamak Lainuri.

 Baca Juga: Sinopsis Kita, Kata, dan Cinta dari Khrisna Pabichara, Novel yang Menguji ‘Iman’ Berbahasa Indonesia

Laisa adalah Wujud Perwakilan Para Bidadari

Laisa merupakan tokoh utama di novel Bidadari-bidadari Surga, Nirina Zubir membawakan sosoknya dengan apik begitu karya Tere Liye tersebut diadaptasi ke dalam film pada 2012 silam.

Menjadi sulung dari lima bersaudara menjadikan Laisa selalu berbuat tegas dan bahkan terkadang keras kepada adik-adiknya, yaitu Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta.

Ia digambarkan sebagai seorang wanita dengan fisik yang tidak sempurna lantaran kejadian di masa lalu. Hal tersebut menjadikan Laisa tidak bisa dibandingkan dengan ke empat adiknya yang memiliki fisik jauh lebih menarik dari pada dirinya.

Namun, Laisa tidak pernah patah semangat untuk tetap menjadikan adik-adiknya seorang yang berhasil. Meskipun, ia mendapat cercaan dari berbagai hal, terutama mengenai fisiknya yang tidak sempurna.

 Baca Juga: Ciri-ciri Buku Bajakan yang Kerap Dijual di Marketplace, Pemicu Kemarahan Tere Liye

Kasih Sayang Antarsaudara Diceritakan Dramatis

Lima saudara di keluarga Mamak Lainuri membentuk plot yang menjadikan Bidadari-bidadari Surga menjadi novel yang selalu menarik untuk dibaca ulang.

Kegigihan Laisa mendidik ke empat adiknya membuat alur cerita yang digagas Tere Liye menarik untuk diikuti.

Menilik lebih jauh, perubahan yang dibawa Laisa untuk keluarganya bukan hanya berimbas pada keluarga Mamak Lainuri saja. Melainkan ke seluruh penjuru Lembah Lahambay.

Jalan cerita yang runut mengenai perjuangan Laisa juga diwarnai dengan kisah masing-masing para adiknya, seperti Dalimunte dengan Cihuy, dan Yashinta dengan Goski.

Baca Juga: Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala, Kisahkan Perjalanan Mengupas Rahasia Miliarder Industri Rokok Kretek

Kisah sampingan para adik-adik Laisa memberikan cerita baru yang membuat para tokoh, terutama Laisa, harus memilih untuk menjalankan plot.

Seperti ketika Dalimunte bersikeras untuk tidak pernah melangkahi Laisa menikah, padahal di satu sisi, Cihuy akan segera pergi meninggalkan mereka.

Di situasi genting tersebut, Laisa memberikan perintah kepada Dalimunte untuk segera pergi menyusul Cihuy.

Bagian lain menjelaskan bagaimana Laisa digambarkan ikhlas untuk tidak dipinang lelaki mana pun lantara fisiknya yang tidak menarik. Sebaliknya, ia memberikan perintah kepada adik-adiknya untuk melangkahinya dalam menikah.

Baca Juga: Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

Bahkan ketika di akhir masa hidup Laisa, ia memaksa Yashinta yang paling keras kepala untuk menerima pinangan Goski.

Pesan Tere Liye Lewat Kisah di Lembah Lahambay

Lembah Lahambay menjadi latar tempat utama di novel Bidadari-bidadari Surga. Ada yang mengasumsikan bahwa lembah tersebut merujuk pada pegunungan Bukit Barisan jika melihat adat dan budaya yang digunakan.

Perkebunan stroberi yang dikembangkan oleh Laisa sebagai satu-satunya cara agar ia menjamin kehidupan adik-adiknya membuat Lembah Lahambay juga mendapat keuntungan.

Setelah itu, masyarakat di Lembah Lahambay menganggap Laisa sebagai sosok pahlawan lantaran turut serta memberikan limpahan rezeki kepada mereka.

Baca Juga: Sinopsis Novel Amba Karangan Laksmi Pamuntjak Sajikan Roman hingga Nilai Moralitas dan Sejarah Bangsa

Plot tersebut seperti digunakan oleh Tere Liye untuk memberikan pesan bahwa, hal sekecil apa pun yang dilakukan, akan berakibat besar untuk sekitar.

Melalui kisah Laisa dengan adik-adiknya, Tere Liye menulis bahwa keluarga adalah tempat utama untuk memulai dan untuk kembali.

Meskipun dijelaskan pula bahwa Laisa bukanlah anak kandung Mamak Lainuri. Namun, hal tersebut justru memberikan perspektif baru mengenai cara membangun keluarga bukan hanya dari ikatan darah semata. Namun, dari cinta kasih yang diberikan oleh sesama.

Baca Juga: Sisi Lain Manusia dan Kemanusiaan Dibedah Bagus Dwi Hananto dalam Novel Napas Mayat

Sinopsis Singkat Bidadari-bidadari Surga

Laisa, adalah sulung dari lima bersaudara. Dia bersumpah akan memberikan kesempatan pada adik-adiknya untuk menjadi orang-orang yang hebat. Sumpah yang membuat terang-benderang seluruh kisah ini.

Laisa, adalah sulung dari lima bersaudara. Menyimpan seluruh pengorbanannya seorang diri hingga detik terakhir hidupnya. Saat empat adik-adiknya pulang secepat mungkin ke Lembah Lahambay yang indah, menemui Kakak yang membutuhkan mereka untuk pertama kali sekaligus terakhir kali seumur hidupnya.

Novel ini tentang kasih-sayang keluarga, tentang pengorbanan seorang kakak. Kapan terakhir kali kita memeluk adik-adik kita dan berlinagn air mata bilang, meski mereka menyebalkan, kita sungguh sayang pada mereka.

Dan sebaliknya, kapan terakhir kali kitan memeluk kakak-kakak kita, dan bilang, meski mereka cerewet, suka menyuruh-nyuruh, kita sungguh menghargai mereka.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler