Ada Kasus Radang Jantung pada Penerima Vaksin Pfizer Israel, Belum Ditetapkan Sebagai Efek Samping

28 April 2021, 08:45 WIB
Perusahaan kimia Pfizer yang memproduksi vaksin Pfizer yang diduga memiliki efek samping berupa miokarditis. Tangkapan layar Youtube Vice News. /Youtube.com/ Vice News

 

KABAR WONOSOBO - Minggu 25 April 2021, Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian terhadap sejumlah kecil kasus radang jantung pada pasien yang pernah mendapatkan vaksin Pfizer.

Pfizer sendiri sejauh ini belum melaporkan adanya temuan kejadian luar biasa atau efek samping yang terjadi setelah penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19-nya.

Nachman Ash, Koordinator respons pandemi Israel mengatakan bahwa studi pendahuluan menemukan puluhan kasus miokarditis yang terjadi setelah lebih dari 5 juta orang divaksinasi, terutama setelah pemberian dosis kedua.

 Baca Juga: Di Tengah Isu Efek Samping Pembekuan Darah, Malaysia Terima Batch Pertama Vaksin Astrazeneca Lewat COVAX

Ash dan Kementerian Kesehatan mengatakan belum bisa mengatakan apakah temuan itu termasuk insiden yang intensitasnya sangat tinggi dan apakah kasus itu terkait dengan vaksin.

Sebagian besar kasus dilaporkan terjadi pada orang hingga usia 30 tahun.

"Kementerian Kesehatan saat ini sedang memeriksa apakah ada kelebihan morbiditas (angka penyakit) dan apakah itu bisa dikaitkan dengan vaksin," kata Ash.

 Baca Juga: Tolak Vaksin AstraZeneca, Denmark Buktikan Angka COVID-19 Turun, Berencana Buka Restoran dan Stadion

Ketika berbicara tentang masalah ini dalam wawancara radio dan selama konferensi pers, Ash menyebutnya sebagai temuan yang harus diteliti lebih lanjut dan menekankan bahwa Kementerian Kesehatan belum menarik kesimpulan apa pun.

Menurut Ash, akan sulit menemukan keterkaitan antara vaksin dengan karena miokarditis sering hilang tanpa adanya komplikasi dan bisa disebabkan oleh berbagai virus.

Lagipula kasus miokarditis pada tahun-tahun sebelumnya juga tercatat dengan jumlah yang relatif sama.

 Baca Juga: Denmark Negara Pertama yang Setop Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ternyata ini Alasannya

Dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, Pfizer mengatakan bahwa pihaknya secara rutin menghubungi Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data tentang vaksinnya.

"Efek samping (dari vaksin Pfizer) ditinjau secara teratur dan menyeluruh, dan kami tidak menemukan adanya peningkatan angka miokarditis pada populasi umum (yang telah divaksin). Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan," kata juru bicara Pfizer.

"Hingga saat ini tidak ada bukti yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang muncul dari penggunaan vaksin Pfizer / BNT COVID-19," tambah Pfizer.

 Baca Juga: Indonesia Gandeng China pada Kerja Sama Inisiatif Pusat Vaksin Asia Tenggara

Israel saat ini menjadi peringkat pertama dalam hal cakupan vaksinasi, dengan hampir 60% dari 9,3 juta populasinya telah menerima vaksin Pfizer.

Basis data nasionalnya telah menunjukkan vaksin itu sangat efektif dalam mencegah gejala dan penyakit parah yang terkait dengan COVID-19.

Sejak Januari, tak lama setelah kampanye vaksin dimulai, infeksi harian turun dari angka puncaknya, yaitu lebih dari 10.000 kasus menjadi hanya 129 kasus sebelum akhir pekan lalu.

 Baca Juga: Warga Palestina Rayakan Dibukanya Pembatas Israel, Gerbang Damaskus Yerusalem Timur Pasca Bentrokan 13 April

Nadav Davidovitch, Direktur Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Ben Gurion Israel, mengatakan bahwa meskipun ada korelasi antara kasus miokarditis dan vaksin, tampaknya hal itu tidak cukup serius untuk menghentikan pemberian vaksin.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler