KABAR WONOSOBO – Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-ocha didenda karena kedapatan tidak memakai masker saat pertemuan untuk membahas vaksinasi Covid-19.
Diketahui bahwa PM Prayuth Chan-ocha memimpin pertemuan tersebut pada Senin, 26 April 2021 di Government House, Thailand.
Saat pertemuan tersebut, semua orang yang hadir memakai masker kecuali perdana menteri.
Baca Juga: Netizen Indonesia Makin Bar-bar, Unggahan Pasangan Gay Thailand Kena Ancaman Pembunuhan di Facebook
Gubernur Bangkok, Aswin Kwanmuang telah memperingatkan kepada warganya untuk mengenakan masker wajah dengan benar karena situasi pandemi Covid-19.
Dilansir Kabar Wonosobo dari Channel News Asia, pelanggaran terhadap aturan tersebut terancam denda maksimal sebesar 20.000 baht atau sekitar Rp 9,3 juta.
Mengenakan masker di tempat umum kini merupakan kewajiban di 49 provinsi serta Ibu Kota Thailand, Bangkok.
Foto PM Prayuth Chan-ocha tidak mengenakan masker saat pertemuan tersebut tersebar di media sosial Facebook.
Hal tersebut sontak menuai kritikan dari para warganya karena melanggar peraturannya sendiri.
Supaya permasalahan tersebut tidak semakin membesar Aswin Kwanmuang selaku Gubernur Thailand memberikan klarifikasi atas denda yang telah dibayar oleh PM Prayuth Chan-ocha.
“Saya beritahu dia bahwa tindakannya melanggar pengumuman Administrasi Metropolitan Bangkok yang memerintahkan orang di Bangkok untuk memakai masker bedah atau masker kain kapanpun mereka meninggalkan kediamannya,”kata Aswin, dikutip Kabar Wonosobo dari Channel News Asia.
PM Prayuth Chan-ocha pun setuju untuk membayar denda sebesar 6.000 baht atau sekitar Rp2 Juta.
Foto yang telah beredar di media sosial Facebook pun kini telah dihapus supaya situasi tidak memanas.
Sebelumnya, Thailand mampu menekan angka kasus Covid-19 berkat pembatasan perjalanan yang tegas dan langkah cepat menangani kasus Covid-19.
Namun, kampanye vaksinasi Covid-19 di Negeri Gajah Putih tersebut masih menuai banyak kritikan karena dinilai lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain.
Pemerintah Thailand kini kesulitan menahan gelombang infeksi virus Corona terbaru yang belakangan membebani sistem kesehatan Negara.
Ibu Kota Bangkok yang memiliki jumlah kasus juga menutup 30 jenis bisnis dan jasa seperti bioskop, taman, kebun binatang, bar, kolam renang, dan panti pijat.
Pusat perbelanjaan mungkin masih dibuka tapi jam operasinya berkurang, Thailand juga tidak menerapkan karantina nasional, jam malam atau larangan masuk meskipun angka kasus positif Covid-19 meningkat.***