Badak Putih Utara Dinyatakan Punah Satu-satunya Pejantan Mati, Tersisa 2 Badak Betina di Kenya

8 Juni 2021, 18:03 WIB
Dua ekor badak putih utara betina yang tersisa di Pusat Konservasi Ol Pejeta di Kenya. / aljazeera.com

 

KABAR WONOSOBO – Baru-baru ini berita tentang badak putih utara menjadi trending di media sosial tentang kepunahannya dari dunia ini.

Badak Putih Utara atau Northern White Rhinoceros diketahui hanya tersisa dua ekor saja saat ini.

Sebelumnya pada tahun 2018 lalu terdapat tiga ekor badak putih utara dan salah satunya jantan bernama Sudan yang mati di tahun yang sama.

Sudan mati pada Senin, 19 Maret 2018 di tempat konservasi Ol Pejeta, Kenya pada usia 45 tahun.

Baca Juga: Nyaris Punah, Axolotl Si Salamander Naga Air ternyata Punya Kemampuan Regenerasi Tubuh seperti X Men

Dan kini badak putih utara ini hanya tersisa dua ekor betina yang merupakan anak dari Sudan.

Keduanya adalah betina bernama Najin (31) dan Fatu (21) yang masih hidup di tempat konservasi Ol Pejeta.

Untuk menyelamatkan spesies tersebut, para ahli tengah membuat rencana dengan memanen sel telur dari dua betina dan membuahinya secara artifisial.

Pengambilan sel telur tersebut nantinya akan dibuahi dengan sperma beku dari Sudan untuk menghasilkan embrio dari spesies ini.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon di Indonesia 26 Mei Sore, Peristiwa Langka Selama 18 Menit

Meskipun begitu, upaya para ahli tersebut belum bisa menunjukkan hasil dari proses pembuahan ini.

Sebelumnya pembuahan ini juga mengalami beberapa kegagalan akibat dari kondisi Najin dan Fatu yang tidak memungkinkan.

Seperti diketahui bahwa Najin dan Fatu masih memiliki hubungan genetis yang sangat dekat dengan Sudan.

Jika tetap dilakukan pembuahan memungkinkan akan adanya cacat pada bayi yang akan dilahirkan.

 Baca Juga: Pertolongan Pertama Meredakan Asma Tanpa Inhaler, Simak 4 Cara Ini

Namun para ilmuwan tetap akan berusaha untuk mengembangkan sperma terakhir untuk mengembangbiakkan sperma terakhir dari Sudan.

Pembuahan secara artifisial tersebut sebelumnya berhasil dilakukan pada seekor badak putih selatan di Taman Safari Sandiago.

Cara tersebut coba diterapkan untuk badak putih utara dan akan terus dilakukan untuk menyelamatkan spesies terakhir.

 Baca Juga: 3 Maret, Peringatan World Wildlife Day Alias Hari Hidupan Liar Sedunia, Pelajari Sejarah hingga Tema Tahun ini

Badak putih utara ini dulunya menempati lokasi Afrika Timur dan Tengah dengan jumlah mencapai ratusan ribu.

Spesies ini bertahan hingga 55 juta tahun dan menjadi saksi hidup dari perubahan-perubahan di bumi.

Namun jumlahnya menurun drastis karena adanya aktivitas perburuan yang sangat tinggi sejak awal 1980-an

 Baca Juga: Rumput Liar Jenis ini Kerap Dianggap Merugikan, Ternyata Berpotensi Atasi Diabetes hingga Kanker

Dalam rentang tahun 1979 hingga 1986, populasinya diperkirakan telah menurun hingga 80 persen dan menyisakan hanya 50 ekor.

Dan terakhir kalinya badak putih utara ini terlihat bertahan hidup di alam liar pada tahun 2006.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Instagram Ol Pejeta Conservancy

Tags

Terkini

Terpopuler