Temuan Israel, Efektivitas Vaksin Pfizer Menurun untuk Cegah Covid-19, Diperparah Munculnya Varian Delta

6 Juli 2021, 23:54 WIB
Program vaksinasi di Israel yang sebagian menggunakan vaksin dari Pfizer. /dawn.com

 

KABAR WONOSOBO – Senin, 5 Juli 2021 kemarin Israel mengumumkan penurunan keefektivitasan dari vaksin Pfizer/BioTech COVID-19 dalam mencegah infeksi dan penyakit simtomatik.

Penurunan yang sangat efektif dalam mencegah penyakit serius tersebut bertepatan dengan merebaknya varian Delta dan berakhirnya pembatasan social distancing di Israel.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan bahwa efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64 persen sejak 6 Juni.

Pada saat yang sama vaksin itu 93 persen efektif dalam mencegah adanya rawat inap akibat virus Corona.

Baca Juga: Dikecam karena Serang Palestina, Israel Ingin Jalin Hubungan dengan Indonesia, Malaysia dan Brunei

Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya tidak memberikan tingkat sebelumnya atau memberikan rincian lebih lanjut.

Namun, pejabat kementerian menerbitkan laporan pada bulan Mei bahwa dua dosis vaksin Pfizer memberikan lebih dari 95 persen perlindungan terhadap infeksi, rawat inap dan penyakit akibat virus Corona.

Menanggapi hal tersebut, seorang juru bicara Pfizer menolak untuk mengomentari data dari Israel.

Akan tetapi mengutip penelitian lain yang menunjukkan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin memang masih mampu menetralkan semua varian yang diuji.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat Umum dan Anak Usia 12-17 Tahun

Termasuk dalam varian virus baru yakni varian Delta meskipun dengan kekuatan yang lebih rendah.

Sekitar 60 persen dari 9,3 juta penduduk Israel telah menerima setidaknya satu suntikan Pfizer.

Hingga pada Januari lalu, lebih dari 10.000 kasus harian infeksi virus Corona di Israel mengalami penurunan.

Hal itu mendorong Israel untuk membatalkan hampir semua pembatasan jarak sosial serta persyaratan untuk memakai masker.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Ubah Aturan Baru Program Vaksinasi Nasional Terkait Vaksin Pemerintah dan Gotong Royong

Meskipun sebagian diberlakukan kembali dalam beberapa hari terakhir akibat varian Delta yang mulai menyebar secara global.

Seorang ilmuwan dari Institut Sains Weizmann Israel, Eran Segal mengatakan negara itu tidak mungkin mengalami tingkat rawat inap yang tinggi karena jauh lebih sedikit yang sakit kritis.

Dia mengatakan tidak menjadi masalah untuk melanjutkan kehidupan normal dan tanpa adanya pembatasan.

Kebiasaan normal itu bisa dijalani sambil meningkatkan langkah-langkah seperti penjangkauan vaksinasi dan kepastian pengujian untuk orang Israel yang pulang dari luar negeri.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler