Karavan Imigran Menuju Utara Meksiko Meskipun Kelelahan dan Sakit

2 November 2021, 14:37 WIB
Para migran beristirahat saat mengikuti karavan menuju Mexico City, di Nuevo Milenio Valdivia, Meksiko 1 November 2021. /REUTERS/Daniel Becerril

KABAR WONOSOBO - Ribuan karavan imigran dan pencari suaka dari Amerika Tengah dan Karibia melanjutkan perjalanannya melalui Meksiko selatan pada hari Senin, meskipun ada kekhawatiran bahwa setengah dari mereka dapat terluka atau sakit, termasuk terserang demam berdarah.

Kabir Sanchez, seorang dokter sukarelawan yang membantu merawat anggota karavan yang terluka, mengatakan dia dan rekan-rekannya merawat puluhan orang pada Sabtu dengan cedera kaki, masalah pernapasan, infeksi, dan wanita hamil yang berisiko keguguran.

"Lebih dari 50% orang di karavan itu sakit," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Baca Juga: Rela Lepas Status Bangsawan Demi Cinta, Inilah 5 Fakta Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro

Selama seminggu terakhir, sekitar 3.000 migran, kebanyakan perempuan dan anak-anak, telah berjalan kaki lebih dari 100 km (60 mil) dari kota Tapachula di perbatasan Guatemala, berjuang melalui panas terik dan hujan malam.

Dia mengatakan anggota karavan lain memiliki kemungkinan kasus virus corona, tetapi pemerintah belum menyediakan tes COVID-19.

Institut Migrasi Nasional (INM) pemerintah tidak segera menjawab permintaan komentar tentang pengujian COVID-19.

Baca Juga: Taliban Sebut Jika Afghanistan Terus Tidak Diakui Maka Akan Menjadi Masalah Dunia

INM memang mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa enam orang di karavan, termasuk lima anak-anak, telah terjangkit demam berdarah.

Pada Minggu malam, anggota karavan tidur di luar di tengah hujan perjalanan mereka di siang hari terhenti karena masalah kesehatan.

Sebagian besar migran melarikan diri dari kemiskinan, kekerasan dan dampak dari kondisi lingkungan yang merugikan terkait dengan perubahan iklim di tanah air mereka. Banyak yang berharap bisa sampai ke perbatasan AS.

Baca Juga: Pria Berkostum Joker Membawa Pisau Serang Penumpang di Komuter Tokyo

Para pemimpin karavan pekan lalu menolak tawaran visa pemerintah Meksiko yang dimaksudkan untuk memberi migran akses ke perawatan kesehatan dan pekerjaan tetap, dengan alasan karavan itu gagal menepati janji untuk membantu mereka di masa lalu.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler