Mayat Pemuda Migran Suriah Ditemukan di Perbatasan Polandia-Belarusia

13 November 2021, 20:50 WIB
Para migran berkumpul di sebuah kamp dekat perbatasan Belarusia-Polandia ketika mereka berusaha untuk menyeberanginya di wilayah Grodno, Belarusia 10 November 2021. /Leonid Scheglov/BelTA/Handout via REUTERS

KABAR WONOSOBO - Mayat seorang pemuda migran Suriah telah ditemukan di Polandia dekat perbatasan dengan Belarusia, kata polisi Polandia pada Sabtu, di tengah meningkatnya ketegangan internasional atas krisis migran yang menurut Uni Eropa telah diatur oleh Minsk.

Dikutip dari Reuters, ribuan migran dari Timur Tengah bertahan di perbatasan yang dingin dan beku Belarusia dan negara-negara Uni Eropa Polandia dan Lithuania, yang menolak untuk membiarkan mereka menyeberang.

Setidaknya delapan dari mereka telah meninggal dan ketakutan meningkat untuk keselamatan orang lain ketika kondisi musim dingin yang keras mulai terjadi.

Baca Juga: Cerita Migran Dipukuli dan Terjebak di Perbatasan Belarusia-Polandia Tanpa Makanan Kedinginan

"Seorang pekerja hutan memberi tahu polisi tentang penemuan mayat seorang pemuda," kata juru bicara kepolisian Podlaska Tomasz Krupa kepada Reuters.

Dia menambahkan bahwa mayat dan paspor pria itu telah ditemukan pada hari Jumat.

"Ini adalah seorang pemuda berkebangsaan Suriah berusia sekitar 20 tahun," kata Krupa.

Baca Juga: Karavan Imigran Menuju Utara Meksiko Meskipun Kelelahan dan Sakit

Ketegangan internasional meningkat selama krisis, dengan tetangga Belarus memperingatkan situasi dapat meningkat menjadi konflik militer dan Presiden AS Joe Biden mengungkapkan keprihatinannya.

Belarus mengatakan pada hari Sabtu jumlah migran yang tiba di sebuah kamp darurat di perbatasan bertambah setiap hari, dan kelompok hingga 100 telah menyeberang ke wilayah Polandia.

Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski memperkirakan sekitar 1.500 orang berkemah di perbatasan.

Baca Juga: Tiga Remaja Membakar Rumah dan Tewaskan Lima Imigran Senegal yang Ternyata Salah Sasaran

Uni Eropa menuduh Belarus menghasut krisis dalam upaya untuk menekan tersebut atas sanksi.

Minsk membantahnya, dan pada hari Sabtu Presiden Rusia Vladimir Putin, sekutu utama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, mengatakan negara-negara Barat pada akhirnya bertanggung jawab atas krisis tersebut.

Pada hari Sabtu, tentara Polandia menerbitkan rekaman yang katanya menunjukkan sekelompok sekitar 50 migran dikawal melintasi perbatasan oleh pasukan Belarusia.

Baca Juga: Britney Spears Akhirnya Terbebas dari Konservatori Selama 13 Tahun

Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan tentara Belarusia telah merobohkan bagian dari pagar perbatasan sementara.

Polandia, Austria, Lithuania, Latvia dan Estonia telah meminta badan-badan bantuan internasional untuk mengatur bantuan kemanusiaan dan medis di Belarus untuk "menghindari tragedi dan mencegah (a) krisis kemanusiaan" di perbatasan Polandia.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler