Kapal Kargo Taiwan Sepanjang 500 Meter Mogok, Blokir Terusan Suez Mesir, Hambat Arus Peti Kemas Dunia

- 26 Maret 2021, 20:31 WIB
Kapal Ever Given asal Taiwan yang memblokir Terusan Suez. Tangkapan Layar Youtube.
Kapal Ever Given asal Taiwan yang memblokir Terusan Suez. Tangkapan Layar Youtube. / Youtube.com/ Al Jazeera English

 

KABAR WONOSOBO – Sebuah kapal kontainer yang mogok dan memblokir Terusan Suez seperti ‘paus’ yang terdampar meresahkan para pelaku perdagangan global pada Kamis, 25 Maret 2021.

Pejabat berwenang, menghentikan semua kapal yang memasuki saluran tersebut dan perusahaan penyelamat mengatakan mungkin perlu berminggu-minggu untuk membebaskan kapal itu dari posisinya sekarang.

Kapal Ever Given yang panjangnya hampir setinggi gedung Empire State atau sekitar 400 meter, rusak dan terdampar di kawasan itu dan menghalangi arus lalu lintas kanal dari kedua arah.

Baca Juga: Gara-gara Pandemi, Jualan Pakai Food Truck Dilakoni Raksasa Kuliner KFC hingga Pizza Hut di Negara ini

Permasalahannya adalah, kanal atau terusan itu merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, terutama untuk minyak, produk pertanian, dan perdagangan barang manufaktur yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Otoritas Terusan Suez (SCA) mengatakan, delapan kapal tunda sedang bekerja untuk memindahkan kapal yang terjebak secara diagonal saat melintasi bentangan selatan kanal satu jalur.

Dilansir Kabar Wonosobo dari Al Jazeera, kasus itu mulai terjadi pada Selasa, 23 Maret 2021 pagi dikarenakan angin kencang dan badai debu.

Baca Juga: Perusahaan Smartphone China, Xiaomi Siapkan Mobil Pintar Pertamanya, Gandeng Produsen Great Wall Motor

"Kami belum dapat memastikan, mungkin perlu waktu berminggu-minggu untuk proses evakuasi kapal, tergantung pada situasinya," ujar Peter Berdowski, CEO Boskalis, perusahaan Belanda yang mencoba membebaskan kapal.

Puluhan kapal, termasuk di dalamnya kapal kontainer besar lainnya, kapal tanker yang membawa minyak dan gas, dan kapal curah yang mengangkut biji-bijian telah menumpuk di kedua ujung kanal.

Kapal-kapal yang mengantre tersebut menciptakan salah satu kemacetan pengiriman terburuk selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Kapal Kargo Israel Dihantam Misil di Laut Arab, Pejabat Israel Sebut Ulah Iran, Jubir Iran Tidak Terima

SCA yang sempat mengizinkan beberapa kapal memasuki kanal dengan harapan penyumbatan dapat dibersihkan, akhirnya menghentikan sementara semua lalu lintas Kamis lalu.

Tiga belas kapal yang berlayar ke selatan dari Port Said dalam satu konvoi pada Rabu telah bersauh di tempat tunggu Danau Bitter sampai navigasi dapat dilanjutkan, katanya.

Berdowski mengatakan haluan dan buritan kapal telah diangkat dari kedua sisi kanal.

Baca Juga: Awasi WNA di Wonosobo, Tim Pengawasan Orang Asing Bekerja hingga ke Pelosok Lewat Pertukaran Informasi

“Kapal ini seperti ikan paus yang sangat besar yang terdampar di pantai. Beban yang sangat berat di atas pasir. Kami mungkin harus bekerja dengan cara mengurangi berat dengan memindahkan kontainer, minyak dan air dari kapal, menggunakan bantuan dari kapal tunda dan mengeruk pasir,” jelas Berdowski.

Sekitar 30 persen dari pengiriman peti kemas dunia atau berarti sekitar 12 persen dari total perdagangan global semua barang melewati terusan sepanjang 193 km itu setiap harinya.

Setelah 24 jam berlalu, Sinyal GPS kapal tersebut hanya menunjukkan perubahan kecil dari posisi awalnya.*** 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah