Kekejaman yang Dirasakan Para Jurnalis Saat Meliput Kudeta di Myanmar, Ditahan hingga Ada Dugaan Penyiksaan

- 7 Juni 2021, 21:04 WIB
Pengejaran pihak militer Myanmar terhadap jurnalis yang tengah meliput
Pengejaran pihak militer Myanmar terhadap jurnalis yang tengah meliput /observers.france24.com

“Tidak bercanda, mereka akan segera mengambil handphone,” bunyi pesan terakhir dari Fenster.

Setelah tiga pesan yang belum terselesaikan tersebut, hingga saat ini Silva tidak bisa menghubunginya.

 Baca Juga: Konsensus 5 Poin antara ASEAN dengan Pimpinan Junta Militer Dianggap Belum Selesaikan Krisis di Myanmar

“Kami tidak pernah bisa membayangkan ini akan terjadi padanya. 11 hari tanpa kabar, ini adalah mimpi buruk,” kata Silva.

Semenjak rezim Min Aung Hlaing yang berkuasa di Myanmar saat ini, banyak ancaman penangkapan orang asing.

Tidak hanya itu pemerintahan ini juga telah mencekik kebebasan pers yang menyebabkan para anggota media memalsukan pekerjaan mereka.

 Baca Juga: Berani Kritik Kudeta, Model dan Aktor Tampan Paing Takhon Dijemput 8 Truk Militer Myanmar

Berdasarkan laporan dari ‘Reporters Without Borders’, sejak Min Aung Hlaing berkuasa, telah tercatat penangkapan terhadap 86 jurnalis dan 49 diantaranya masih ditahan hingga 26 Mei 2021.

Banyak wartawan internasional bersembunyi atau berhasil melarikan diri dari negara itu meskipun sebagian besar terus mencari liputan atas kekerasan junta Myanmar.

Dua saluran berita Myanmar juga telah dilarang beroperasi serta banyak media-media lokal yang mendapat peringatan keras.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah