Tidak lama kemudian Presiden Macron kembali lagi ke kerumunan dan berjabat tangan dengan warga lain.
Mengutip dari Reuters, walikota setempat, Xavier Angeli mendesak untuk memperketat keamanan dari sang presiden.
Kepolisian setempat juga telah mengamankan dua orang warga atas insiden penamparan terhadap orang nomor satu di Perancis tersebut.
Hingga kini, identitas pria yang menampar Presiden Macron dan motif dari pelaku masih ditelusuri.
Baca Juga: Prancis Berlakukan Lockdown Nasional Ketiga dan Tutup Semua Sekolah, Persebaran Covid-19 Meningkat
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal Perancis, setelah serangan tersebut Macron menjelaskan sebuah pernyataan.
“Anda tidak dapat melakukan kekerasan, atau kebencian, baik dalam ucapan atau tindakan. Jika tidak, demokrasi itu sendiri yang akan terancam,” kata Macron.
Macron mengatakan dia tidak mengkhawatirkan keselamatannya, dan terus berjabat tangan dengan anggota masyarakat setelah ditampar.
“Saya terus berjalan, dan saya akan terus berjalan. Tidak akan ada yang menghentikan saya,” katanya.