Erdogan sendiri menginginkan pasukan militer AS mundur seperti halnya yang mereka lakukan ketika menarik pasukannya di Afghanistan setelah kelompok Taliban berkuasa di negara tersebut.
Langkah tersebut bagi Erdogan merupakan satu hal yang terbaik untuk tetap menjaga perdamaian.
Ketika ditanya apakah dia pernah mengangkat masalah kemungkinan penarikan dari Suriah dengan mitranya dari AS, Joe Biden, Erdogan mengatakan bahwa dia tidak pernah bertanya tentang hal itu ketika mereka bertemu di Brussels.
Dia menambahkan bahwa dia dan Biden sebagian besar fokus pada Afghanistan dalam percakapan mereka.
Seperti diketahui, pasukan Amerika masih dikerahkan di Irak meskipun beberapa upaya untuk menarik mereka keluar sejak dimulainya serangan AS terhadap negara itu.
Irak menjadi negara kedua yang terlibat perang paling panjang dengan Amerika Serikat setelah Afghanistan.
Sementara di Suriah, AS tidak pernah menerima mandat Dewan Keamanan PBB atau undangan Damaskus untuk mengirim pasukannya ke negara itu.
Pemerintah Suriah menyebut kehadiran pasukan Amerika Serikat di tanahnya dan keterlibatannya dalam ekstraksi dan ekspor sumber daya alam dianggap ilegal.***