Enak, Lezat dan Otentik, Ini Dia 5 Jajanan yang Sering Ditemui di Pasar Tradisional Wonosobo

9 Desember 2023, 20:57 WIB
Ilustrasi getuk lindri /Tangkap layar Instagram @resepkekinian/

KABAR WONOSOBO - Jajanan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya suatu daerah. Selama berabad-abad, makanan-makanan tradisional ini telah disajikan dengan bangga oleh masyarakat dan komunitas tertentu, melestarikan cita rasa otentik yang mewakili identitas kuliner masing-masing.

Dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang melimpah dan diperkaya dengan teknik-teknik tradisional, setiap gigitan pada jajanan tradisional mengungkapkan cerita panjang yang terkait erat dengan budaya, tradisi, dan sejarah sebuah daerah.

Makanan tradisional memiliki peluang besar untuk ditawarkan seiring meningkatnya jumlah wisatawan yang peduli terhadap budaya dan warisan lokal, makanan tradisional bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk mengetahui tentang budaya dan warisan lokal.

Baca Juga: Sektor Kuliner dan UMKM di Wonosobo Didorong Tumbuh, Bupati Ingin Pusat Kuliner yang Representatif

Wonosobo, merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah, yang mempunyai keragaman budaya dan kuliner tradisional yang memikat, kaya akan rasa dan sejarah. Wonosobo tidak hanya terkenal dari keindahan alamnya saja, tempat dingin ini menjadikan makanan yang kita makan jauh lebih nikmat dan memiliki cita rasa yang unik dibanding tempat biasanya.

Wonosobo mempunyai banyak sekali makanan khas, salah satunya adalah Mie Ongklok. Sajian mie dengan kuah kental dan beberapa tusuk sate ini adalah makanan yang sangat autentik di wonosobo. Akan tetapi, kali ini tidak akan membahas Mie ongklok melainkan Camilan-camilan tradisional yang sering ditemui di Pasar Wonosobo yang tentunya sudah banyak tersaingi oleh makanan modern.

Terlepas dari peran utamanya, makanan tradisional terkesan diremehkan oleh masyarakat. Sebaliknya, penduduk setempat memilih masakan dari produk makanan internasional yang dipasarkan secara massal, seperti McDonalds dan makanan berantai global lainnya.

Baca Juga: Puncak HUT ke 55 Pesona FM Wonosobo, Undang Vlogger Dyodoran Sharing bersama Bupati soal Kuliner

Berikut adalah lima jajanan tradisional yang masih sering ditemui di Wonosobo, Kira-kira apa saja ya? Simak yuk penjelasannya,

  1. Cenil

Masyarakat Wonosobo pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan tradisional satu ini, Makanan berbahan dasar tepung kanji dan tepung tapioka ini mempunyai rasa yang manis, cenil biasanya diberi tambahan gula merah cair dan ditaburi dengan kelapa parut sebagai hiasan, akan tetapi ini memberikan rasa gurih tersendiri. Teksturnya kenyal dan sedikit lengket saat digigit, memberikan sensasi yang unik saat dikonsumsi. Cenil sering dijadikan camilan atau jajanan tradisional yang bisa dinikmati sehari-hari atau dalam acara-acara khusus seperti perayaan atau hajatan.

Cenil biasanya dijual bebarengan dengan Lupis, Makanan berbahan dasar beras ketan ini, sama hal nya dengan Cenil, Lupis juga ditaburi Kelapa parut dan gula merah cair. Dengan dibanderol harga Rp. 5000-an saja kita sudah bisa menikmati Cenil yang tidak hanya enak dan lezat, tetapi juga memiliki nilai historis dan cultural makanan dari zaman dahulu.

Baca Juga: Resep Ayam Panggang Biromaru Kuliner Sigi Sulawesi Tengah yang Naik Kelas di Tangan Chef

  1. Sagon

Sagon adalah salah satu jajanan tradisional yang populer di daerah Jawa, Khususnya Wonosobo. Sagon terbuat dari bahan dasar kelapa parut yang dicampur dengan gula pasir dan tepung ketan. Adonan ini dibentuk sesuai cetakannya lalu di panggang. Penjual Sagon biasanya memanggang diatas anglo dan menggunakan bara api sederhana, tapi justru ini membuat rasa sagon lebih otentik.

Sagon juga dibandrol harga yang murah sekitar Rp.5000-an saja. Dengan terus mengapresiasi dan mempromosikan jajanan tradisional seperti sagon, kita dapat menjaga keberlanjutan dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam makanan tradisional ini.

  1. Geblek

Siapa yang tidak kenal dengan gorengan gurih dan kenyal satu ini, Geblek merupakan makanan tradisional yang sampai saat ini masih sangat banyak dijumpai di pasaran, penjual gorengan, bahkan di tempat makan yang tentunya sebagai makanan pendamping, biasanya bisa ditemukan di warung bakso, mie ongklok, soto dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kemarau Panjang, 3 Kedai Es Legendaris di Wonosobo ini Siap Bawa Penikmat Kuliner Bernostalgia

Gorengan dengan bentuk angka 8 ini berbahan dasar tepung tapioka, daun kucai dan bumbu bawang yang digoreng gurih.  Rasa dari geblek sendiri hamper mirip seperti cireng. Dengan harga Rp.500 – Rp.1000 an saja kita sudah bisa menikmati rasa geblek, harus dicobain saat masih panas atau Bahasa Wonosobonya “Agiwae Ngentas” hehe.

  1. Kue Putu Ayu

Kue putu Ayu adalah salah satu jajanan tradisional yang populer dan memiliki tempat istimewa dalam budaya kuliner Indonesia. Kue berwarna hijau ini tak hanya terkenal di Wonosobo saja, banyak berbagai daerah yang mengenal kue tersebut. Di Wonosobo sendiri banyak sekali yang menjual kue Tradisional ini, banyak sekali yang menyukai dari kalangan anak-anak sampai orang tua karena mempunyai warna menarik dengan taburan kelapa parut di atasnya dan tentunya mempunyai rasa yang lembut dan mudah dikonsumsi.

Kue putu ayu terbuat dari tepung terigu dan beberapa campuran lainnya seperti telur, gula dan santan. Harga kue putu juga terbilang masih sangat terjangkau, hanya Rp.500-an saja satu bijinya atau Rp.2.500 Saja per bungkus atau berisi 5 kue putu. Isi dari kue putu per bungkusnya juga beragam, ada yang berisi 10, 15 atau bijian tergantung request pembeli juga. 

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Negeri di Atas Awan, Makanan Khas Wonosobo yang Pasti Mampu Menggoyang Lidah

  1. Getuk Lindri

Jajanan tradisional yang terakhir adalah Getuk Lindri. Getuk lindri adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan dasar singkong. Getuk lindri memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang lezat autentik. Makanan ini biasanya berwarna putih atau kuning pucat. Di Wonosobo Getuk Lindri masih sering dijumpai dengan dijual keliling atau pun di pasar.

Getuk lindri biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya untuk memberikan tekstur dan rasa yang khas. Makanan ini sering dijadikan sebagai makanan ringan atau hidangan penutup. Getuk lindri juga sering dihidangkan dalam acara-acara special. Harga Getuk Lindri di Wonosobo sendiri sangat terjangkau seperti jajanan tradisional lainnya, yaitu sekitar Rp.500-an saja per biji nya.

Baca Juga: 5 Kuliner Unik dan Lezat yang Wajib Dicoba saat Berkunjung di Wonosobo

Itulah beberapa Jajanan Tradisional yang masih sering dijumpai di wonosobo, Tentunya selain Tempe Kemul masih banyak kan makanan tradisional yang masih sering dijumpai. Untuk Masyarakat Wonosobo jangan khawatir jika mau mencicipi makanan tradisional tapi sambil jalan-jalan bisa langsung datang ke “Pasar Lawas Kumandang” yang tentunya bikin flashback saat kita mencicipi jajanan nya, karena jajanan tradisional bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga pewaris nilai-nilai kearifan lokal. Mereka mengajarkan kita tentang kepedulian terhadap bahan-bahan alami, pemanfaatan sumber daya lokal, serta menjaga dan melestarikan tradisi memasak yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Keunikan tekstur, aroma yang menggoda, dan kombinasi bahan-bahan alami yang terpilih memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler