Kemendikbud Sowan PBNU, Minta Maaf Atas Hilangnya Nama Pendiri NU dari Kamus Sejarah Indonesia

- 23 April 2021, 09:53 WIB
Nadiem Makarim sowan PBNU dari tangkapan layar akun instagram@nadiemmakarim.
Nadiem Makarim sowan PBNU dari tangkapan layar akun instagram@nadiemmakarim. /instagram.com/ @nadiemmakarim.

KABAR WONOSOBO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sowan ke kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis, 22 April 2021.

Dilansir Kabar Wonosobo dari akun Instagram Nadiem Makarim @nadiemmakarim, dirinya menyebut bahwa betapa beruntungnya Indonesia memiliki para pemimpin yang begitu mendamaikan dan penuh solusi.

Mendikbud Nadiem Makarim ditemui ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan beberapa pengurus PBNU lainnya.

Dalam pertemuan itu, Mas Menteri Nadiem didampingi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid.

Baca Juga: Fatal! Nama Pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari Hilang dari Kamus Sejarah Indonesia, Kemendikbud Dibahas 2 Tokoh ini

Nadiem menyampaikan permintaan maaf kepada ketua umum PBNU, Said Aqil Siradj atas kejadian hilangnya nama pendiri NU dari kamus sejarah Indonesia.

Dengan tegas Nadiem meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kegaduhan yang telah terjadi, terutama kepada warga NU, kemendikbud berjanji akan segera merevisi kamus sejarah Indonesia.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total kamus tersebut,” kata Nadiem.

Baca Juga: Di Film Serious Men Nawazuddin Siddiqui Angkat Realita Pendidikan dan Kasta India Lewat Kisah Penipuan

Sekretaris jenderal PBNU Helmy Faishal mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan kritik dan saran secara langsung tentang terbitnya kamus sejarah Indonesia yang tidak mencantumkan nama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-4 RI.

“PBNU menyampaikan kritikan dan masukan yang sangat luas sekali kepada Mas Menteri bahwa sejarah berdirinya Indonesia tidak lepas dari peran para kiai dan ulama NU dalam konteks membangun dan merintis berdirinya NKRI,” ujar Helmy.

Dalam pertemuan itu juga hadir putri presiden RI ke-4, yaitu Yenny Wahid. Yenny mengapresiasi kemendikbud karena sudah merespon dengan cepat atas masalah kesalahan penyusunan kamus sejarah Indonesia.

Baca Juga: Pahlawan Perempuan Asal Wonosobo The Sin Nio, Pejuang Bersenjata Bambu Runcing, Sosok Kartini Sebenarnya

“Kami mengapresiasi Mas Menteri Nadiem yang sudah responsif walaupun peristiwa pembuatan kamus tersebut bukan terjadi di zaman beliau, tapi beliau menunjukkan komitmen untuk memperbaiki dan merevisi,” kata Yenny.

Dengan adanya wacana perbaikan kamus tersebut, Yenny mengungkapkan atas hikmah yang dapat diperbaiki untuk pembelajaran bagi generasi mendatang.

Diungkapkan Yenny, perbaikan kamus tersebut penting supaya generasi muda dapat lebih mengenal lagi para tokoh-tokoh bangsa.

Baca Juga: Said Aqil Siroj Diangkat Jadi Komisaris Utama PT KAI, Punya Bekal Kepakaran hingga Bangun Nilai Kebangsaan

Berikut dengan kontribusi mereka terhadap kemerdekaan dan bagaimana mengisi kemerdekaan Indonesia.*** 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Instagram @nadiemmakarim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x