KABAR WONOSOBO - Korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, salah satu bencana terburuk sepak bola Indonesia, dikonfirmasi bertambah.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh wakil gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, pada 5 Oktober 2022 pukul 09.43 WIB melalui akun Twitter resminya.
Tragedi pasca pertandingan BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya Surabaya yang bertampat di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, tersebut disebut menjadi yang terburuk dalam sejarah olahraga sepak bola dunia.
Baca Juga: Bukan Lagi 125 Orang, Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah: Emil Dardak Beri Konfirmasi Langsung
Bencana tersebut terjadi setelah kekalahan Arema atas Persebaya dengan skor akhir 2-3.
Menyebabkan protes massa yang hanya terdiri dari Aremania, sebutan fans Arema, yang turun ke lapangan, tragedi bermula setelah polisi tembakkan gas air mata.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.
Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan, hingga akhirnya gas air mata pun ditembakkan.