Network
KABAR WONOSOBO― Siti Nurbaya Bakar belum lama ini menjadi sasaran kritik setelah cuitannya di Twitter yang dianggap kontroversial.
“Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi,” tulis Siti Nurbaya seperti dilansir Kabar Wonosobo melalui akun Twitter resmi @SitiNurbayaLHK pada 3 November 2021 lalu.
Greenpeace Indonesia memberikan sindiran keras terhadap cuitan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tersebut.
Baca Juga: Kegiatan Ekonomi Berkurang, Jerman Berhasil Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Selama Masa Pandemi
“Saudara-saudara, kami perkenalkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,” tulis Greenpeace Indonesia melalui akun Twitter resmi mereka @GreenpeaceID.
Pernyataan Menteri LHK era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dinilai “menyedihkan” terutama karena Siti Nurbaya dinilai hanya berpihak pada investor yang berpotensi menghancurkan alam.
Jokowi sendiri baru saja menandatangani komitmen mengakhiri deforestasi dan degradasi lahan 2030 dalam The Glasgow Leaders Declaration on Forest and Land Use di COP26.
Baca Juga: Anies Baswedan Usulkan Pengurangan Emisi Karbon, Dapat Banyak Pujian dari PBB
Singkatnya, COP26 sendiri merupakan konferensi iklim terbesar di dunia yang diikuti lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia.
