Ratusan Orang Jadi Korban Jiwa, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Pecahkan Rekor Ini

- 3 Oktober 2022, 21:05 WIB
Potret kejadian kerusuhan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya yang terjadi 1 Oktober 2022, disebut diperparah dengan tembakan gas air mata.
Potret kejadian kerusuhan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan di antara Arema FC VS Persebaya yang terjadi 1 Oktober 2022, disebut diperparah dengan tembakan gas air mata. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Dunia olahraga, khususnya sepak bola di Indonesia tengah mengalami masa kelam dengan adanya kabar kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Insiden yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut terjadi pada 1 Oktober 2022.

Saking banyaknya korban jiwa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut, banyak klub besar dunia yang turut memberikan ucapan belasungkawanya.

Baca Juga: TERKUAK! Polisi Sempat Minta Jadwal Pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Diganti

Akibat insiden tersebut, Indonesia terancam berbagai macam sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Desas-desus tersebut muncul setelah Presiden FIFA turut mengucapkan rasa prihatinnya terhadap kekacauan yang terjadi pasca pertandingan Arema FC Malang vs Persebaya Surabaya.

Terlepas dari sederet ucapan yang disampaikan oleh klub dan tokoh-tokoh besar dunia, ternyata kerusuhan ini telah memecahkan rekor nasional sebagai kerusuhan sepak bola dengan korban jiwa paling banyak sepanjang sejarah Indonesia.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur dari BRI Liga 1

Tak hanya itu, insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut juga hampir pecahkan rekor sebagai kerusuhan paling mematikan sepanjang sejarah.

Dikutip Kabar Wonosobo dari berbagai sumber, Indonesia menjadi peringkat ke-2 dunia dalam hal kematian terbanyak dalam dunia sepak bola setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari postingan Twitter @aremaFC, sudah ada sekitar 182 korban jiwa terkait insiden kerusuhan tersebut.

Baca Juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan: Kritik Pedas kepada Polisi yang Tembak Gas Air Mata Berdatangan

Diketahui, korban jiwa atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, merupakan pihak dari para suporter dan beberapa pihak dari kepolisian.

Namun berdasarkan keterangan terbaru, jumlah korban meninggal dunia hanya 131 orang hingga berita ini ditulis.

Berdasarkan data yang dihimpun, peringkat pertama korban meninggal dunia terbanyak di sepak bola adalah Peru, di Estadio Nacional, dengan total korban jiwa mencapai 328 orang, pada tanggal 24 Mei 1964.

Baca Juga: Dilarang FIFA, Gas Air Mata Disinyalir Perburuk Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Lalu disusul oleh Indonesia di posisi kedua dengan total kematian 131 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022.

Sedangkan di posisi ketiga saat ini masih tertulis Negara Ghana, di Acara Sports Stadium, dengan total kematian mencapai 126 orang pada tanggal 9 Mei 2001.

Menanggapi hal tersebut, federasi sepak bola Indonesia dilaporkan telah menghentikan sementara pertandingan Liga 1 musim ini.

Baca Juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan: Terjadi Informasi Silang, Korban Meninggal Dunia Direvisi

Untuk diketahui bersama, salah satu jadwal yang diundur pertandingannya adalah, Persib Bandung menjamu Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada 2 Oktober 2022.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Twitter @AremafcOfficial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x