Merasakan Live in di Desa Pagak, Lihat Kerajinan Bambu, Naik Delman, hingga Penyulingan Minyak Atsiri

- 28 Februari 2021, 18:57 WIB
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mencoba membuat anyaman bambu di Desa Wisata Pagak.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mencoba membuat anyaman bambu di Desa Wisata Pagak. /budparbanjarnegara.com

 

KABAR WONOSOBO – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono tengah gencar mendorong masyarakat Banjarnegara untuk mempromosikan potensi wisata di desa mereka. Termasuk segala macam bentuk usaha Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan produk turunan khas desa yang layak dipasarkan oleh desa wisata.

Hal ini sejalan dengan kunjungannya ke beberapa desa yang dinilai memiliki potensi besar untuk dijadikan desa wisata seperti Desa Wisata Gumelem, Klampok dengan industri keramiknya dan yang terbaru, Desa Wisata Pagak di Kecamatan Purwareja Klampok yang baru disambanginya pada 16 Februari 2021 lalu.

Dikutip KabarWonosobo.com dari laman Budparbanjarnegara.com, Budhi berharap, walaupun suasana Pandemi Covid-19 masih menggelayut, namun ekonomi kreatif harus tetap berjalan untuk mendukung stabilitas ekonomi.

Baca Juga: Disiapkan Jadi Destinasi Unggulan Banjarnegara, Desa Wisata Gumelem Punya Air Panas, Batik hingga Ziarah Makam

Dengan adanya dorongan dari berbagai pihak diharapkan akan menumbuhkan semangat pegiat ekonomi kreatif dalam berkarya. Banyak destinasi dan atraksi menarik yang ditawarkan Desa Wisata Pagak kepada wisatawan yang berminat berkunjung hingga live in ke Banjarnegara.

Kampung Kitiran

Pada kunjungan terakhirnya, Bupati Banjarnegara, didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Agung Yusianto, dan Direktur PT. BPR BKK Mandiraja (Perseroda), Sri Hayati, berkesempatan untuk mampir ke beberapa wahana di Desa Wisata Pagak salah satunya Kampung Kitiran

Rombongan diterima oleh Kepala Desa Pagak, Sudarwo dan pengelola Desa Wisata di komplek Wakara (Wisata Kampung Kitiran) Rawa Lutung yang dilengkapi dengan wahana seperti jogging area, kolam renang dan spot selfie Rawa Lutung.

 Baca Juga: Candi Arjuna Dieng Dibuka Lagi, Kapasitas Pengunjung Dibatasi 30 Persen dan Wajib Jaga Protokol Kesehatan

Naik Delman Keliling Desa Wisata

Menurut Dimas, salah satu pengelola Desa Wisata Pagak menyebutkan, sejak 2017 pihaknya telah menyiapkan berbagai paket wisata, mulai dari wisata edukasi untuk siswa tingkat TK hingga SMA, paket anak/sekolah, paket remaja, paket wisata jelajah desa wisata, paket ramonan hingga paket live in di Desa Wisata Pagak.

Dalam kunjungan tersebut, Budhi Sarwono dan rombongan menjajal paket jelajah desa dengan mengendarai delman sebagai alat transportasi yang memang disiapkan untuk wisatawan. Sudarwo sang kepala desa bertindak sebagai pemandu dan menjelaskan mengenai SOP penerimaan tamu atau wisatawan yang datang ke Desa Wisata Pagak.

“Untuk wisatawan yang menginap, kami siapkan paket jelajah desa dengan mengendarai delman ratu (Rawa Lutung) sambil menikmati panorama alam pedesaan, aktivitas mayarakat petani dan pengrajin anyam Bambu, juga potensi lainya,” jelas Sudarwo.

 Baca Juga: Mahasiswa KPM Unsiq Rintis Program Desa Wisata Olahraga, Maksimalkan Potensi Kreo di Bidang Olahraga

Kerajinan Bambu

Bupati juga menyambangi rumah produksi kerajinan anyaman bambu milik Rohman. Rumah produksi ini menghasilkan berbagai kerajinan bambu diproduksi seperti model bumbung, besek modifikasi, souvenir kapal, dan model lainya yang ternyata pemasarannya sudah tembus hingga pasar Asia Tenggara.

Diungkapkan Bupati Budhi, ide Rohman sangat kreatif, dengan inovasinya, diharapkan bisa mendunia. Bupati Budhi juga mencoba menganyam besek yang biasanya digunakan sebagai wadah getuk goreng.

“Untuk menyelesaikan satu anyaman besek, bagi yang sudah mahir hanya membutuhkan waktu semenit saja,” tutur Rohman sang pemilik kerajinan.

 Baca Juga: Wisatawan Bakal Terpukau Deretan Pegunungan View di Bukit Alas Sepondok Wisata Baru Desa Keseneng Wonosobo

Penyulingan Minyak Atsiri

Jelajah desa dilanjutkan menuju penyulingan minyak atsiri. Minyak hasil penguapan (destilasi) yang diproduksi Desa Wisata Pagak kurang lebih ada 9 macam. Di antaranya ada minyak daun sirih, sereh wangi, cengkeh, pala, kayu putih, dan tanaman rempah (kunyit, jahe, kencur).

Antusias pasar minyak atsiri cukup bagus, namun masih terkendala bahan baku. Seperti minyak daun sirih pada setiap bulan permintaan pasar minimal 50 kg, desa Pagak baru bisa memenuhi separuhnya.

“Saya berharap para petani bisa menanam jenis tanaman yang dibutuhkan oleh produsen atau penyuling, untuk menutup kekurangan stok bahan yang dibutuhkan apalagi harga beli penyuling sangat menggiurkan,” pesan Budhi.

Baca Juga: Golden Sunrise Sikunir Dieng, Spot Sempurna Abadikan Lautan Awan dan Jajaran Gunung Jateng di 2.460 Mdpl

Pemerintah Daerah akan menggenjot dan terus mendukung ekonomi kreatif yang ada Kabupaten Banjarnegara untuk bisa mendunia dan tembus pasar Internasional.

Keliling desa berakhir di Pendopo Wakata (Wisata Kampung Kitiran) Rawa Lutung. Sembari beramah tamah, Bupati Budhi berpesan bahwa masyarakat Pagak wajib optimis menghadapi kondisi saat ini.

“Dalam suasana pandemik ini kita harus tetap optimis semangat berkarya, hidup rukun dan taat pada aturan pemerintah. Supaya negara kita tenteram dan gemah ripah loh jinawi,” tandasnya.***

Sumber Berita: https://budparbanjarnegara.com/2021/02/18/pemkab-genjot-potensi-ekonomi-kreatif-desa-wisata-pagak/

Deskripsi: Desa Wisata Pagak Banjarnegara telah menyiapkan berbagai paket wisata, seperti wisata edukasi, paket jelajah desa, hingga paket live in.

Writer: Agung Setio Nugroho

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Budpar Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah