Mengenal Komunitas GUSDURian Wonosobo, Upaya Abadikan Gagasan Gus Dur dan Ajak Kaum Muda Pahami Keberagaman

- 23 Februari 2021, 17:20 WIB
Doa lintas iman bersama GUSDURian Wonosobo di alun-alun  kota Wonosobo (2019).
Doa lintas iman bersama GUSDURian Wonosobo di alun-alun kota Wonosobo (2019). /dok. Kabar Wonosobo

KABAR WONOSOBO – Tidak bisa dipungkiri sosok presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur menjadi tokoh yang sangat dicintai oleh seluruh masyarakat Indonesia. Mereka yang mencintai Gus Dur tidak hanya datang dari kalangan muslim saja.

Gus Dur memang terkenang sebagai sosok keberagaman dan memperjuangkan hak-hak dari kaum minoritas. Paska wafatnya Gus Dur pada Desember 2009 banyak dari kalangan masyarakat yang merasa bahwa nilai-nilai yang ditinggalkan Gus Dur harus dilanggengkan.

Maka dari itu dibawah komando putri Gus Dur, Alissa Wahid, berdirilah sebuah komunitas bernama Jaringan GUSDURian. Seperti dikutip KabarWonosobo.com dari laman gusdurian.net, Jaringan GUSDURian merupakan arena sinergi bagi para Gusdurian di ruang kultural dan non politik praktis.

Baca Juga: Jadi Kafe ‘Sunyi’ Pertama di Indonesia, Mute Area Tempat Berkarya para Difabel Tuli

Di dalam jaringan tergabung individu, komunitas/forum lokal, dan organisasi yang merasa terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran, dan perjuangan Gus Dur.

Dalam berjalanya komunitas, GUSDURian berfokus untuk melestarikan keteladanan Gus Dur yang dibagi menjadi sembilan nilai yang kemudian disebut  sembilan nilai utama Gus Dur.

Hal itu disampaikan Rifa Mufidah selaku Sekretariat Nasional GUSDURian kepada reporter KabarWonosobo.com, bahwa 9 nilai utama Gus Dur meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan tradisi.

Baca Juga: Inilah 3 Kedai Es Legend yang Wajib Coba di Wonosobo, Harga per Porsinya Kurang dari 10K Semua

Sementara itu jejak keteladanan Gus Dur juga sampai di wilayah kecil Wonosobo Jawa Tengah. Masyarakat yang terdiri dari pemuda, tokoh agama, sampai dengan akademisi berkumpul dan melakukan diskusi seputar issu keberagaman.

Terbentuknya GUSDURian Wonosobo secara resmi terkoordinasi pada tahun 2017. Meskipun sebelumnya sudah ada berbagai kegiatan, akan tetapi belum terorganisasi menjadi sebuah komunitas.

Agenda GUSDURian Wonosobo lebih terfokus pada isu-isu keberagaman dan humanisme. Sampai saat ini penguatan internal berupa diskusi seputar sembilan nilai utama Gus Dur masih menjadi agenda utama.

Baca Juga: Ini Informasi Lengkap Seleksi Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta Untuk warga DIY dan Jateng syarat utamanya ini

Selain itu, juga agenda berupa kesadaran keberagaman agama juga menjadi fokus GUSDURian Wonosobo. Agenda doa lintas iman  yang beberapa kali diadakan diharapkan dapat menanamkan lebih dalam dan membuka lebih luas tentang nilai menghargai perbedaan. Terlebih dikalangan anak muda di Wonosobo.***

 

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x