Baca Juga: Ratusan Supir Truk Wonosobo Tolak UU Over Dimension dan Over Load alias ODOL, Aksi di Terminal
Diungkapkan Kepala Disperindag prov Jawa Tengah M Arif Sambodo menyebut perlu langkah tepat dan tegas jika ada pwnyelewengan distribusi. Para produsen yang memiliki komoditas sebagai DMO akan gelontorkan bagian dari bahan baku CPO yang tinggi permintaan di luar.
Salah satu pedagang Jumadi menyebut bahwa dirinya sudah 2 hari tidak bisa jualan karena tidak bisa mendapatkan suplai minyak goreng, padahal tiap harinya membutuhkan sedikitnya 4 liter.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyebut bahwa saat ini UMKM di wonosobo sudah sangat membutuhkan Minyak karena masih langka dan tidak bisa cukupi pesanan atau berjualan harian.
Baca Juga: Wonosobo Lautan Api Terjadi pada Agresi Militer Belanda II 1948, Sasaran Nomor 2 Setelah Yogyakarta
“Saat ada suplai minyak goreng, harganya mahal Rp22.000 per liter. Dari kementerian ada info akan segera distabilkan hanya keterlambatan sampai ke pasar dan operasi dilakukan untuk memberi efek psikologis agar tidak panic buying. Untuk harga sudah mulai turun ke Rp14.000 dan bisa ditindak kalau tidak diturunkan. Harapannya semua merata dan curah agar bagaimana harganya tidak melebihi premium karena untuk UMKM,” kata bupati.
“Kami mengimbau untuk operasi pasar jangan ada kerumunan maksimal beli 12 liter atau satu boks atau sesuai kemampuan dan kita dahulukan yang UMKM dan para PKL,” pungkas bupati.***