Afif Nurhidayat Bersama Muhammad Albar, Raih Prestasi Regional Hingga Nasional, Wujudkan Wonosobo Sejahtera

- 9 Desember 2022, 11:20 WIB
Inovasi Sapu Lidi upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Wonosobo
Inovasi Sapu Lidi upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Wonosobo /Dinas Kominfo Wonosobo

Baca Juga: Program Mayo Sekolah Berhasil Rangkul 276 Anak Wonosobo Kembali Bersekolah

Bicara terkait isu lingkungan, Pemkab Wonosobo juga telah menginisiasi Gerakan Cinta Serayu sebagai tindakan konkrit. Hal ini, mengingat kondisi sedimentasi Sungai Serayu suadah cukup memprihatinkan, sehingga mengancam kelestarian lingkungan flora dan fauna sekitar. Melalui pencanangan penanaman pohon serentak di desa dan kecamatan se-Wonosobo diharapkan lingkungan menjadi sehat dan bersih. Gerakan peduli alam ini juga dilakukan di lingkungan sekolah, sebagai proses pembelajaran peduli kelestarian alam yang lebih menyenangkan. 

Program lainnya, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Pemkab Wonosobo juga tengah memulai pembangunannya di kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Wonolelo. Yang terbagi dalam 3 tahap, dengan perkiraan anggaran Rp 29 miliar, dimana tahap 1 akan fokus pada pembangunan lapangan sepak bola dan variable pendukungnya. Ini menjadi komitmen  Pemkab dalam menyiapkan sarana prasarana olahraga yang representatif, guna menyehatkan masyarakat dan mendukung prestasi atlit daerah. 

Yang tidak kalah menariknya adalah Program Food Estate yang merupakan salah satu program strategis pembangunan pertanian nasional.  Dimana Program Food Estate Kabupaten Wonosobo menjadi percontohan nasional. Pasalnya, animo dan respon petani di Wonosobo sangat besar dalam memajukan holtikultura berbasis semangat gotong royong, sebagai implementasi kebijakan food estate pemerintah pusat. Program food estate ini diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kemandirian pangan, juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Program Food Estate Wonosobo Jadi Percontohan Nasional Antisipasi Krisis Pangan

Keberhasilan program lainnya, sejalan dengan amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa prevelensi stunting harus di angka 14% pada 2024. Pemkab Wonosobo berhasil menurunkan Prevelensi angka stunting, dari angka 20,22% di tahun 2021 atau turun 5,5%. Melalui program Gotong Royong untuk atasi Stunting (Gor Rong Unting), diharapkan kasus stunting di Wonosobo dapat menurun lagi.

Penanganan stunting di tiap wilayah  memiliki situasi dan kondisi yang berbeda, untuk itu, peranan perempuan didorong lebih aktif dengan meningkatkan program kerja yang berkualitas. Kegiatan ini dapat dijadikan ruang bagi Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo untuk memberikan bimbingan, pembinaan, dan fasilitasi kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan. Sehingga dapat bersinergi, terarah dan terpadu dalam mengelola program kegiatan yang ada. 

Selain atasi stunting, di sektor pendidikan Pemkab juga punya arah kebijakan yang tegas, bahwa semua layanan pendidikan formal di Kabupaten Wonosobo dilarang menolak siswa berkebutuhan khusus atau disabilitas. Hal ini, ditekankan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat untuk mewujudkan pendidikan berkeadilan merupakan misi Pemkab Wonosobo. Semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga: Program Food Estate Diproyeksi Dorong Petani Wonosobo Makin Maju

Kembali ke capaian prestasi, di Bulan September kemarin Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) asal Desa Cledok, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo juga sukses meraih penghargaan kategori Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Tingkat Nasional dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dinas Kominfo Wonosobo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x