Ini Lima Sastrawan Perempuan Berpengaruh, dari Dee Lestari hingga Leila S. Chudori

- 21 April 2021, 19:28 WIB
Dee Lestari dan Laksmi Pamuntjak dalam sebuah frame yang diambil dari akun instagram Dee Lestari @deelestari
Dee Lestari dan Laksmi Pamuntjak dalam sebuah frame yang diambil dari akun instagram Dee Lestari @deelestari /instagram.com/ @deelestari

Serial Supernova sendiri berisi 6 buku, yaitu Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel, Gelombang, dan Intelegensi Embun Pagi.

Dee dikenal sebagai penulis yang mendobrak beberapa pembahasan ‘taklumrah’ di Indonesia. Seperti masalah orientasi seksual, ketuhanan, dan permasalahan krusial manusia yang sering dianggap ‘tabu’ oleh sebagian besar orang.

Baca Juga: Menyelami Realitas Eka Kurniawan Lewat Kumpulan Cerpen Corat-coret di Toilet, 13 Kisah Penuh Simbol dan Kritik

Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh sendiri hadir di tengah-tengah masyarakat yang belum terlalu membuka diri akan perbedaan yang dibawa oleh dua karakternya, yaitu Reuben dan Dimas.

Tak jauh berbeda dengan keyakinan Zarah serta Firas dalam Partikel mengenai arti Tuhan dan ketuhanan yang mendobrak tabu.

Dee juga menghadirkan teori-teori ilmiah melalui serial Supernova, ia dikenal sebagai ‘seorang esais yang menjelaskan penelitiannya melalui sastra’.

Baca Juga: Bicara Femisnisme Lewat Buku, Kalis Mardiasih Mendebat Hubungan Jilbab dan Kesalihan Perempuan

Tak hanya itu, Dee memiliki ‘bahasa sendiri’ yang ia gunakan untuk menulis alur masing-masing karakter di buku-buku yang ia tulis.

Saat ini, Dee sudah menulis beberapa buku, seperti 6 buku dari serial Supernova, Perahu Kertas, Filosofi Kopi, Rectoverso, Madre, Aroma Karsa, Di Balik Tirai Aroma Karsa, Rantai Tak Putus, Keping-Keping Supernova, dan yang terbaru adalah Rapijali.

Okky Madasari

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah