Dikenal dalam perlawanannya atas ketidakadilan ‘wong cilik’ Okky Madasari menjadi satu dari sekian sastrawan perempuan yang patut diperhitungkan saat ini.
Baca Juga: Sisi Lain Manusia dan Kemanusiaan Dibedah Bagus Dwi Hananto dalam Novel Napas Mayat
Kiprah penulis asal Magetan, Jawa Timur tersebut dimulai sejak tahun 2009 setelah terlebih dahulu bekerja sebagai seorang jurnalis.
Ketajaman kalimat, konflik sosial yang sering dijadikan tema utama, hingga politik dan agama di Indonesia menjadi kekuatan karya-karya Okky Madasari.
Entrok, karya pertama Okky, terbit pada tahun 2010 dengan sebuah cerita di era Orde Baru. Karya tersebut diterbitkan dalam versi bahasa Inggris ‘The Years of the Voiceless’ pada tahun 2013.
Okky juga mengangkat tentang korupsi di tengah kehidupan sosial di Indonesia melalui novel ‘86’ yang terbit pada 2011.
Kemudian berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013, dua novelnya yaitu ‘Maryam’ dan ‘Pasung Jiwa’ resmi dirilis.
Maryam berfokus menceritakan antara ‘gap’ yang terjadi antarpemeluk agama. Sementara Pasung Jiwa bercerita mengenai transgender dalam masyarakat.
Pasung Jiwa telah diterjemahkan dalam bahasa Jerman ‘Gebunden’ pada tahun 2015, dan di tahun 2019 dalam versi bahasa Arab di Mesir.