Meskipun lebih mengena ketika dibaca dalam versi bahasa asli, Musyfiqur Rahman berhasil menterjemahkannya dengan cukup baik.
Makna dan pesan yang ingin disampaikan Qabbani melalui sajak-sajaknya berhasil tersalurkan dengan baik.
Telah ditulis di atas bahwa kumpulan puisi Aku Bersaksi Tiada Perempuan Selain Engkau menyajikan sajak-sajak penuh cinta.
Qabbani yang dianggap sebagai salah satu sastrawan penting dalam sejarah kesusasteraan Arab tersebut berhasil menggambarkan lelaki yang jatuh cinta.
Penggambaran seorang lelaki yang tengah dilanda cinta digambarkan lugas oleh Qabbani seperti melalui puisi Kekasihku adalah Qanun dan Kau Belum Cukup Cantik.
Perempuan Jadi Sumber Inspirasi Qabbani
Puisi berjudul Kekasihku adalah Qanun dan Kau Belum Cukup Cantik menjadi dua dari sekian puisi Qabbani yang menganggungkan perempuan.
Alih-alih menjadikan perempuan sebagai “karakter tersisih” yang hanya dibutuhkan semata sebagai objek, Qabbani justru menggunakan perempuan sebagai ruh dari sajak-sajaknya.
Baca Juga: Ubah Pola Pikir Jadi Dewasa lewat Buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Karya Hiromi Okuda