Ayu Utami Bedah Sisi Kelam Manusia dengan Lugas Lewat Dwilogi Novel Saman dan Larung

- 12 April 2021, 19:12 WIB
Sampul Novel Saman karya Ayu Utami dari tangkapan layar laman ebooks.gramedia.com
Sampul Novel Saman karya Ayu Utami dari tangkapan layar laman ebooks.gramedia.com /ebooks.gramedia.com

Larung memiliki cerita yang tak kalah kompleks. Melalui Larung, Ayu Utami juga turut memberikan kesan mistis dan ‘gelap’.

Baca Juga: Inilah Sinopsis Stand By Me Doraemon 2 yang Ternyata Ada Kaitan dengan Grandma's Memories

Membaca Larung berarti akan bersiap-siap untuk mengetahui kisah kelam Larung yang diceritakan sebagai bocah biasa-biasa saja. Namun, satu keinginan Larung yang paling menonjol adalah, ia ingin membunuh neneknya sendiri, Adjani.

Larung turut menggunakan dua latar sejarah kelam Indonesia, PKI 1965 dan Orde Baru 1998.

Kengerian yang disajikan oleh buku kedua dwilogi Saman-Larung jelas lebih terasa dibanding di buku pertama.

Baca Juga: Buku Irfan Afifi Saya, Jawa, dan Islam Terlahir Hasil dari Proses Lelaku Mengenali Diri dan Sejarah

Begitu membuka lembar pertama, pembaca akan disuguhi dengan tata cara Larung ‘memusnahkan’ Adjani yang dirasa telah hidup terlalu lama.

Pembaca seolah dibawa ke dalam dunia keluarga Larung yang seperti ‘menunggu kapan ajal akan menjemput Adjani, kalau bisa secepatnya’.

Sisi kelam sejarah Indonesia juga diangkat dengan begitu apik, lugas, dan menyeramkan. Saman juga kembali dimunculkan bersama dengna Yasmin, Cok, Shakuntala, dan Laila.

Baca Juga: Bicara Femisnisme Lewat Buku, Kalis Mardiasih Mendebat Hubungan Jilbab dan Kesalihan Perempuan

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah