ASEAN Akhirnya Tunjuk Menlu Brunei Erywan Yusof sebagai Utusan Khusus Terkait Konflik Myanmar

5 Agustus 2021, 13:28 WIB
Menteri Luar Negeri Brunei Darussalam Erywan Yusof yang ditunjuk sebagai utusan khusus untuk Myanmar //www.swissinfo.ch dari REUTERS/ Brendan McDermid/

KABAR WONOSOBO – Para pejabat ASEAN pada Rabu, 4 Agustus 2021 telah menyepakati bahwa Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Erywan Yusof sebagai utusan khusus untuk Myanmar terkait kekacauan politik di negara itu.

Pemerintah pimpinan militer Myanmar pun menyetujui atas penunjukan Erywan sebagai utusan ASEAN untuk mengatasi masalah di negaranya.

Keputusan tersebut diambil oleh ASEAN dalam pertemuan online khusus para Menlu atau ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang berlangsung selama 40 menit.

Baca Juga: Kritisi Kudeta Militer di Negaranya, Miss Myanmar Raih Gelar Kostum Nasional Terbaik di Miss Universe 2020

Para pemimpin negara-negara yang membentuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) setuju pada bulan April untuk mengirim utusan khusus ke Myanmar setelah kudeta militer pada bulan Februari yang menggulingkan pemerintahan demokratis.

Tetapi berbulan-bulan berlalu Organisiasi di Asia Tenggara tersebut tidak mendapatkan seorang pun untuk ditunjuk.

Sebelumnya para pejabat ASEAN telah membahas masalah itu pada hari Senin, 2 Agustus 2021, tetapi tidak ada penunjukan yang dibuat karena menunggu persetujuan pihak Myanmar.

Baca Juga: Berani Kritik Kudeta, Model dan Aktor Tampan Paing Takhon Dijemput 8 Truk Militer Myanmar

Ketika Myanmar mengkonfirmasi penerimaannya dalam pertemuan hari Rabu tersebut, akhirnya diputuskan Menlu Brunei Darussalam-lah yang akan menjadi perwakilan ASEAN.

Brunei Darussalam sendiri merupakan negara ketua dari blok 10-anggota negara ASEAN saat ini.

Penunjukan utusan khusus oleh ASEAN merupakan salah satu bagian dari ‘lima poin konsensus’ yang disepakati pada KTT Luar Biasa ASEAN yang diadakan di Indonesia pada akhir April lalu.

Baca Juga: PBB Peringatkan Krisis akibat Kudeta Militer Myanmar Bisa Berakibat Kematian Massal Jika Tidak Segera Diatasi

Utusan itu diharapkan dapat memfasilitasi mediasi dialog di antara semua pihak terkait untuk mencari solusi damai.

Hal tersebut dilakukan untuk kepentingan rakyat sesuai dengan konsensus yang telah disepakati sebelumnya.

Utusan terpilih itu pun akan memulai pekerjaannya di Myanmar, termasuk membangun kepercayaan dan keyakinan dengan akses penuh kepada semua pihak terkait.

Baca Juga: Konsensus 5 Poin antara ASEAN dengan Pimpinan Junta Militer Dianggap Belum Selesaikan Krisis di Myanmar

Erywan juga akan memberikan garis waktu yang jelas tentang pelaksanaan Konsensus Lima Poin untuk Myanmar sebelum pertemuan AMM berikutnya.

Penunjukan atas Erywan ini tentu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak salah satunya dukungan sari Singapura.

"Dato Erywan Pehin Yusof adalah tangan ASEAN yang sangat berpengalaman, dia adalah pilihan yang sangat baik," kata Bilahari Kausikan, mantan sekretaris tetap Kementerian Luar Negeri Singapura.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Bangkok Post

Tags

Terkini

Terpopuler