Pimpinan National Health Service Inggris Benarkan bahwa Vaksinasi Bantu Turunkan Penularan Covid-19

- 7 Juni 2021, 20:32 WIB
Layanan Kesehatan National Health Service di Inggris nyatakan vaksinasi menurunkan jumlah kasus harian Covid-19.
Layanan Kesehatan National Health Service di Inggris nyatakan vaksinasi menurunkan jumlah kasus harian Covid-19. /britannica.com

 

KABAR WONOSOBO – Kepala eksekutif layanan kesehatan Britania Raya atau National Health Service (NHS) Inggris menyatakan vaksin Covid-19 tampaknya telah memutus rantai penularan.

Ia menambahkan jika pemberian vaksin Covid-19 ini juga tidak memperparah penyakit bawaan orang yang terjangkit virus.

Chris Hopson sebagai pimpinan NHS mengatakan jumlah orang di rumah sakit yang terpapar virus yang pertama kali terdeteksi di India yakni varian Delta Covid-19 tidak menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

Baca Juga: Tidak Ada Partikel Microchip Bersifat Magnetik di Dalam Vaksin, Konfirmasi dari Satgas Covid-19

Diketahui jumlah kasus varian Delta di Rumah Sakit Bolton termasuk paling tinggi di Inggris dimana varian ini lebih banyak menyerang kalangan anak muda dari pada gelombang pandemi sebelumnya.

Karena hal itu beberapa dokter umum di Bolton memulai menawarkan vaksin kepada pasien yang terjangkit virus varian Delta.

Pemberian vaksin tersebut merupakan tahap kedua kalinya setelah sebelumnya telah dilakukan suntikan vaksin selama 28 hari.

 Baca Juga: Gedung Putih Menggandeng Aplikasi Kencan Online untuk Meningkatkan Jangkauan Vaksin Covid-19 Amerika

Mereka yang akan diberikan vaksin pada tahap kedua ini dihubungi melalui pesan teks yang menyatakan bahwa memenuhi syarat untuk suntikan kedua.

Jeda untuk penyuntikan kedua ini hanya berkisar empat minggu jauh dari biasanya yang mencapai delapan hingga dua belas minggu.

Tetapi pemberian suntikan kedua tersebut telah disarankan oleh Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi di Inggris.

 Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna Belum Digunakan di Indonesia, Berikut Alasan Pemerintah RI

Dikutip Kabar Wonosobo dari The Guardian, berdasarkan keterangan di laman Facebook NHS Bolton Clinical Commissioning Group pemberian vaksin tersebut diberikan kepada para remaja usia 16 dan 17 tahun.

“Orang-orang yang datang kali ini sebenarnya jauh lebih muda, dan jauh lebih sedikit risiko komplikasi yang serius, lebih sedikit risiko kematian, ini juga menurunkan permintaan perawatan,” kata Hopson pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Hopson menjelaskan pemberian vaksin kepada orang-orang yang memiliki penyakit bawaan cenderung menurun tingkat keparahannya.

 Baca Juga: Vaksin Astrazeneca di Indonesia Disetop Sementara, Diuji BPOM untuk Pastikan Keamanan

Dalam fase pandemi baru bulan ini, jumlah pasien di Rumah Sakit Bolton hanya sebanyak 50 orang saja.

Itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan November tahun lalu yang mencapai 170 pasien, dan 150 pasien pada bulan Januari dan Februari kemarin.

Dari 12.431 kasus varian Delta, sejauh ini dikonfirmasi 10.797 berada di Inggris, 1.511 di Skotlandia, 97 di Wales dan 26 di Irlandia Utara.

 Baca Juga: Ukraina Tambah 10 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari Pfizer, Targetkan 20 Persen dari Total Populasi

Di Inggris kasusnya menyebar ke seluruh negeri termasuk Bolton di Greater Manchester (2.149 kasus), Blackburn dengan Darwen di Lancashire (724), Bedford (608), Leicester (349), Manchester (278) dan Birmingham (223).***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x