Perbuatan itu pastinya didorong oleh ideologi yang tidak akan pernah dibenarkan hingga kapanpun.
“Itu bukan dari suatu budaya, keyakinan, etnis, tetapi individu yang dicengkeram oleh ideologi yang tidak didukung oleh siapa pun atau komunitas mana pun. Dia sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan ini, biarlah hukum yang bertindak,” tambah perdana menteri itu.
Baca Juga: Kocak! Peti Mati Pria Selandia Baru Ini Bikin Ratusan Pelayat Gagal Bersedih, Bentuknya Seperti ini
Sementara para korban yang terluka langsung dibawa kerumah sakit di daerah Auckland dimana sebagian dalam kondisi kritis.
Insiden ini merupakan serangan teroris pertama di negara itu sejak kasus Brenton H. Tarrant asal Australia yang menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya pada 2019.
Serangan teroris itu termasuk dalam serangan bersenjata yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Itu merupakan serangan yang paling mematikan dalam sejarah di negara itu hingga mendorong pengetatan yang signifikan terhadap undang-undang persenjataan.
Tersangka dalam serangan tersebut juga menjadi yang pertama dalam sejarah Selandia Baru yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa memenuhi syarat untuk dibebaskan.***