KABAR WONOSOBO – Mulai jengah dengan pandemi yang tak kunjung reda, Pemerintah Korea Selatan mulai memikirkan langkah untuk berdamai dengan Covid-19.
Korea Selatan kini tengah menyusun rencana untuk hidup normal atau berdampingan dengan Covid-19 mulai akhir Oktober 2021 nanti.
Langkah tersebut diambil setelah memastikan bahwa 80 persen orang dewasa di Korea Selatan telah dinyatakan mendapatkan vaksin penuh.
Korea Selatan sendiri saat ini dikabarkan tengah menghadapi salah satu gelombang pandemi terburuknya.
Meskipun begitu, pemerintah Korea selatan mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengendalikan kasus infeksi dan kejadian sakit yang parah melalui program vaksinasi yang telah berjalan dan terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh pejabat senior Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Son Young-rae dalam sebuah pengarahan pada Rabu, 8 September 2021.
Baca Juga: Minari Sukses di Oscar, Dikritik Tak Relevan dengan Tren Imigrasi Saat ini Oleh Warga Korea Selatan
"Kami akan meninjau langkah-langkah yang akan memungkinkan kami untuk hidup lebih normal, tetapi perubahan seperti itu hanya akan diterapkan ketika kami mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi dan situasi (COVID-19) secara keseluruhan stabil," kata Son Young-rae.
Strategi yang diterapkan oleh negeri ginseng itu akan diberlakukan dengan cara melakukan pengurangan pembatasan secara bertahap.
Pemakaian masker masih akan diteruskan, setidaknya di tahap-tahap awal pemberlakuan pengurangan pembatasan
Baca Juga: Nussa, Film Animasi Indonesia akan Ditayangkan Perdana di Korea Selatan Mulai Juli 2021
Jika vaksinasi telah mencapai 80 persen dari total populasi orang dewasa, kebijakan tersebut diharapkan akan dapat segera dilaksanakan.
Sebagai informasi Korea Selatan mencatatkan sebanyak 2.050 kasus baru pada Selasa, 7 September 2021 lalu, yang mana 2.014 kasus diantaranya berasal dari penularan lokal.
Korea Selatan diketahui telah memperpanjang pembatasan jarak sosial secara nasional sampai 3 Oktober mendatang.
Baca Juga: McDonald's Menjual 1,2 Juta BTS Meal di Korea Selatan, Sukses Berkat Loyalitas ARMY
Bersamaan dengan itu, mereka juga menggencarkan kampanye vaksinasi sebelum liburan thanksgiving yang jatuh pada akhir Oktober.
Pembatasan sosial tersebut mencakup jam operasional tempat makan seperti kafe dan restoran, serta membatasi jumlah orang yang diizinkan untuk mengadakan pertemuan sosial.
Sejak Pandemi dimulai, Negara Asia Timur itu telah mencatatkan sebanyak 265.423 kasus infeksi dengan 2.334 kasus kematian.
Jumlah kematian dari pasien Covid-19 di negara itu terbilang cenderung rendah, yaitu 0,88 persen.
Prestasi tersebut terutama disebabkan oleh tingkat vaksinasi yang tinggi di kelompok rentan dan orang tua.***