Tidak Ada Partikel Microchip Bersifat Magnetik di Dalam Vaksin, Konfirmasi dari Satgas Covid-19

- 29 Mei 2021, 13:39 WIB
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito tegaskan vaksin tidak mengandung magnet. Tangkapan layar Youtube Sekretariat  Presiden.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito tegaskan vaksin tidak mengandung magnet. Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden. / Youtube.com/ Sekretariat Presiden

"Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks," tegas Wiku.

Dalam kesempatan itu, Wiku menuturkan bahwa banyaknya hoaks yang beredar dapat menghambat upaya pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dilansir Kabar Wonosobo dari Antaranews, seorang ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat, Eric Palm memberikan pernyataan bahwa tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam penyuntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Astrazeneca di Indonesia Disetop Sementara, Diuji BPOM untuk Pastikan Keamanan

Eric juga menjelaskan bahwa ukuran jarum suntik yang sangat kecil, yaitu sepersekian milimeter, hanya memungkinkan untuk membawa partikel magnetik dalam kadar yang sangat kecil.

"Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," jelas Eric.

Untuk memberikan perbandingan, Eric juga memberikan analogi bahwa koin saja bisa menempel di kulit karena adanya minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda yang bersentuhan.

Baca Juga: Atlet Olimpiade Australia Diprioritaskan Jadi Penerima Vaksin Covid-19, Persiapan Menuju Olimpiade Tokyo

"Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," seloroh Eric.***

 

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x