UPDATE Tragedi Kanjuruhan Malang: 125 Meninggal Dunia, Lebih dari 300 Orang Terluka

4 Oktober 2022, 10:44 WIB
Kondisi lapangan Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan pasca kekalahan Arema FC dari Persebaya pada 1 Oktober 2022. /ZABUR_KARURU/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu yang dipicu kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya sumbang catatan kelam sepak bola Indonesia. 

Selama kurun 40 tahun terakhir, tragedi Kanjuruhan juga menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah stadion. 

Telah diberitakan sebelumnya bahwa prediksi korban yang meninggal dunia atas insiden dalam laga BRI Liga 1 tersebut sempat ditulis sebanyak 174 nyawa. 

Baca Juga: Ratusan Orang Jadi Korban Jiwa, Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Pecahkan Rekor Ini

Angka tersebut sendiri direvisi pada 2 Oktober 2022 sekitar malam berdasarkan laporan resmi dari pihak berwenang. 

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Antara, angka terakhir yang dilporkan yaitu sebanyak 125 orang meninggal dunia, sementara 323 lainnya terluka-luka. 

Sebanyak 450 orang tercatat menjadi korban tragedi BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. 

Kronologi kejadian sendiri bermula setelah tim tuan rumah, Arema FC, kalah dalam laga lawan Persebaya dengan skor akhir 2-3.

Baca Juga: TERKUAK! Polisi Sempat Minta Jadwal Pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Diganti

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.

Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan.

Dilaporkan bahwa mobil polisi yang berada di dalam stadion ikut menjadi korban dan terbakar di tempat.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur dari BRI Liga 1

Pihak keamanan sendiri berusaha mengamankan pemain yang menyemalatkan diri menuju ruang ganti.

Dilaporkan bahwa pemain Persebaya yang juga menjadi korban sendiri berhasil diamankan dan keluar dari area stadion menggunakan kendaraan taktis atau rantis.

Masih dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa adanya korban diduga diakibatkan oleh kepanikan lantaran saling berdesakan untuk keluar dari area stadion.

Baca Juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan: Kritik Pedas kepada Polisi yang Tembak Gas Air Mata Berdatangan

Seperti diketahui, demi mengatasi kerusuhan tersebut, pihak keamanan yang berada di lapangan berusaha menghalau dengan menembakkan gas air mata.

Namun, gas air mata tersebut mengepul dan justru menuju tribun di sisi selatan stadion.

"Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas," tulis media Malang Terkini.

Baca Juga: Dilarang FIFA, Gas Air Mata Disinyalir Perburuk Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Sebelumnya, korban yang dilaporkan meninggal dunia sendiri ada 127 orang, dua di antaranya anggota polisi.

Telah diberitakan sebelumnya bahwa 34 orang di antara 127 korban meninggal dunia di di Stadion Kanjuruhan Malang, sisanya berada di rumah sakit.

Namun, jumlah tersebut bertambah dengan laporan terakhir menyebut korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi 149 orang.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Sempat Disebut Capai Angka 174 Jiwa, Laporan Terbaru Direvisi

Laporan lantas menyebut sebanyak 174 orang kehilangan nyawa dalam tragedi di Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya. 

Hingga artikel ini ditulis, angka kematian terakhir dalam tragedi terburuk sepak bola Indonesia tersebut sebanyak 125 orang. 

Sementara lebih dari 320 orang terluka dalam insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu tersebut.***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler