Asosiasi Dokter Tokyo Menyuarakan untuk Membatalkan Olimpiade Tokyo 2020 yang Tinggal Menghitung Hari

- 19 Mei 2021, 18:22 WIB
Ilustrasi Asosiasi Dokter Tokyo yang tengah berunjuk rasa menuntut pembatalan Olimpiade Tokyo 2020.
Ilustrasi Asosiasi Dokter Tokyo yang tengah berunjuk rasa menuntut pembatalan Olimpiade Tokyo 2020. /Charly Triballeau/ AFP

Gubernur Tokyo juga telah meminta kepada Perdana Menteri untuk memperpanjang keadaan darurat hingga 31 Mei 2021 karena lonjakan kasus Covid-19 pada gelombang ketiga ini.

Para tenaga medis juga semakin kesulitan menangani pasien selama berbulan-bulan dan jika Olimpiade tetap digelar hanya akan menambah angka kematian.

 Baca Juga: Atlet Olimpiade Australia Diprioritaskan Jadi Penerima Vaksin Covid-19, Persiapan Menuju Olimpiade Tokyo

“Jepang akan memikul tanggung jawab yang besar,” itulah pernyataan dari Asosiasi Dokter Jepang.

Sementara para tenaga medis menyuarakan keprihatinannya, petisi online yang menyerukan agar Olimpiade dibatalkan juga telah ditandatangani oleh ratusan ribu orang.

Secara keseluruhan, Jepang telah melakukan upaya untuk membatasi penyebaran virus Covid-19 dengan menanggalkan status keadaan darurat.

 Baca Juga: Penentuan Nasib Olimpiade Tokyo 2020, Presiden Komite Olimpiade Internasional Kunjungi Jepang Mei 2021

Beberapa bar, restoran, ruang karaoke, dan tempat lain yang menyajikan minuman beralkohol tetap ditutup untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Bahkan kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka juga menutup fasilitas-fasilitas yang mengundang keramaian.

Pemerintah dikecam keras soal vaksinasi yang lambat karena sampai saat ini baru sekitar 3,5 persen penduduk yang telah divaksinasi dari total 126 juta penduduk.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah