125 Nyawa Melayang dan Ratusan Orang Terluka, Fakta Mengerikan Tragedi Stadion Kanjuruhan Oktober 2022

- 4 Oktober 2022, 10:16 WIB
Tragedi sepak bola teburuk Indonesia terjadi setelah pertandingan BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Tragedi sepak bola teburuk Indonesia terjadi setelah pertandingan BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

Ketiga, taksiran kerugian material per 2 Oktober 2022 sekitar pukul 20.30 WIB adalah sebanyak 13 unit kendaraan, 10 di antaranya adalah kendaraan polisi.

Keempat, pertandingan Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya dimulai sekitar pukul 20.00 hingga 22.00 WIB dengan kekalahan Singo Edan, skor akhir 2-3 untuk Persebaya.

Kelima, sekitar 3.000 Aremania turun ke lapangan untuk menumpahkan kekecewaan mereka.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur dari BRI Liga 1

Keenam, petugas keamanan yang juga terdiri dari polisi dan tentara mencoba menetralkan kerusuhan dengan menembakkan gas air mata.

Namun, tidak hanya ke arah kericuhan, gas air mata tersebut juga diinformasikan turut terarah ke tribun penonton hingga picu kepanikan massal.

Laporan menyebut bahwa penyebab utama kematian dan luka-luka dari korban tragedi Kanjuruhan tersebut karena sulit bernapas dan lemas akibat gas air mata serta karena tubuh saling terhimpit.

Baca Juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan: Kritik Pedas kepada Polisi yang Tembak Gas Air Mata Berdatangan

Ketujuh, pertandingan Liga 1 dan Liga 2 ditunda lantaran insiden pasca kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya tersebut.

Kedelapan, Mahfud MD pimpin Tim Gabungan Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan.

Halaman:

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x