Sisi Lain Manusia dan Kemanusiaan Dibedah Bagus Dwi Hananto dalam Novel Napas Mayat

- 8 April 2021, 15:04 WIB
Napas Mayat karya Bagus Dwi Hananto, pemenang ke-3 Sayembara Menulis Novel DKJ 2014, dari tangkapan layar laman Goodreads.
Napas Mayat karya Bagus Dwi Hananto, pemenang ke-3 Sayembara Menulis Novel DKJ 2014, dari tangkapan layar laman Goodreads. /goodreads.com

Dendam yang akhirnya membuat si Aku membunuh, memutilasi, dan memakan dua korbannya, yaitu Mama Besar dan Marbun. Juga seorang korban lagi yang ia makan jantungnya saja, si Pria Peselingkuh.

Mama Besar adalah seorang wanita bermulut cerewet yang selalu menghinanya, ia membunuh wanita itu.

Baca Juga: Arti Cinta dan Kasih Sayang dari 3 Kisah Romantis Sinopsis Film Love Actually 2003 - Bagian 2

Marbun adalah temannya yang hanya membuat kesalahan menghinanya sekali. Lalu terakhir, si Pria Peselingkuh, suami Sarah yang ia bunuh atas permintaan dari Sarah sendiri.

Padahal, Sarah merupakan atasannya di kantor, juga wanita yang selalu mendatanginya untuk melakukan seks.

Si Aku mengajarkan bagaimana hidup itu tidak melulu tentang harta, jabatan, kekuasaan. Si Hitam mengajarkan bahwa ia akan selalu ada di dalam diri setiap makhluk, ia ada dan dapat dikalahkan oleh hati nurani.

Baca Juga: Sinopssis Film Mariposa, Pahit Manis Ambisi Remaja Mengejar Cinta di Masa SMA

Korban-korban si Aku, Marbun, Mama Besar, dan si Pria Peselingkuh, seperti bilang bahwa hati-hati dengan segala perbuatan, kita tidak pernah tahu siapa sesungguhnya yang kita hina, rendahkan, dan remehkan. Siapa tahu kita hanya kucing yang sedang merendahkan harimau.

Selain itu, banyak sekali kalimat-kalimat satire yang ditunjukkan melalui kisah Aku. Terutama ketika ia mulai mengkritisi keadaan kota dan penghuninya.

“Kota A dimiliki penguasa yang menang dengan cara membagi stiker nomor dirinya dan wakilnya plus uang tiga puluh ribu rupiah untuk memegang tampuk kekuasaan selama lima tahun. Oleh sebab itulah, proyek abadi perbaikan jalan beraspal selalu dilakukan setiap tahun sekali,” kutipan di narasi Aku.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Goodreads


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah