Ubah Pola Pikir Jadi Dewasa lewat Buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Karya Hiromi Okuda

- 4 Oktober 2021, 22:49 WIB
Sampul buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Hiromi Okuda, dari tangkapan layar laman Goodreads.
Sampul buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Hiromi Okuda, dari tangkapan layar laman Goodreads. /Goodreads.com

 

 

KABAR WONOSOBO ― Buku-buku tentang improvisasi diri tengah menjadi salah satu primadona di pasaran.

Salah satu di antaranya yaitu buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan yang ditulis oleh Hiromi Okuda menggunakan kisah hidup Tsuneko Nakamura.

Buku ini pertama kali di Jepang pada tahun 2018 dengan judul bahasa Jepang Kokoro Ni Oriai Wo Tsukete Umaikoto Yaru Shukan.

Belajar dari Dokter Nakamura, Psikolog yang Hidup di Era Perang Dunia

Hiromi Okuda menyusun buku Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan menggunakan kisah hidup psikiater bernama Tsuneko Nakamura.

Baca Juga: Sinopsis Kumpulan Puisi Panduan Sehari-hari Kaum Introvert dan Mager dari Lucia Priandarini

Di dalam buku ini, dokter yang belajar medis di Osaka, Jepang, di tengah kondisi perang dunia tersebut lebih sering disebut sebagai Dokter Nakamura.

Alih-alih menyajikan cerita yang menggebu-gebu dan terkesan menggurui, seperti beberapa buku improvisasi diri yang lumayan banyak beredar di pasaran, tulisan Hiromi Okuda ini justru sebaliknya.

Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan menjadi salah satu buku yang menyajikan pembahasan mengenai proses pendewasaan diri tanpa terkesan menggurui.

Dokter Nakamura yang kisah hidupnya digunakan Hiromi Okuda menjadi salah satu dokter yang nampak biasa saja. Hal yang dianggap biasa saja tersebut justru yang membuat buku ini menarik, karena Dokter Nakamura diceritakan sebagai manusia pada umumnya.

Baca Juga: Resensi Buku Soe Hok Gie (Sekali Lagi): Soe Kirim Paket Kutang, Pupur, dan Gincu Ke DPR GR

Melalui kisah hidup Dokter Nakamura yang biasa-biasa saja, pembaca seolah dibawa untuk lebih memahami hidup dari sudut pandang sederhana.

Terutama di tengah perkembangan zaman yang dipenuhi oleh para manusia yang hanya sibuk memikirkan diri sendiri, selalu ingin cepat, dan terkesan terburu-buru oleh waktu.

Dokter Nakamura yang berasal dari Hiroshima bahkan menganggap lucu kisah hidupnya yang selalu dibayang-bayangi kematian lantaran perang dunia.

Jadi Dewasa Butuh Improvisasi Diri Tanpa Menggebu-gebu

Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan menjadi salah satu buku improvisasi diri yang layak untuk dibaca semua orang.

Baca Juga: Ciri-ciri Buku Bajakan yang Kerap Dijual di Marketplace, Pemicu Kemarahan Tere Liye

Tulisan Hiromi Okuda mengenai perjalanan seorang psikiater yang berkarier 70 tahun dengan kehidupan biasa-biasa saja ini dapat dijadikan panduan di tengah hiruk-pikuk hidup.

Melalui kisah hidup Dokter Nakamura, Hiromi Okuda nampak ingin menyampaikan kepada pembaca untuk tetap mematuhi jalur hidup yang tengah dijalani.

Melaluinya secara biasa-biasa saja tanpa menggebu-gebu justru dianggap baik.

Profil Singkat Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda

Tsuneko Nakamura, seorang psikolog kelahiran 1929 dari Kota Onomichi, Perfektur Hiroshima yang cerita hidupnya ditulis melalui buku ini merupakan seorang psikiater.

Pada tahun 1945 ia pergi ke Osaka untuk menjadi dokter karena tidak memiliki pilihan lain.

Baca Juga: Hindari Baca Buku Bajakan, Lebih Baik Gunakan 5 Platform Buku Online dari Indonesia ini

Keluarganya tidak terlalu kaya dan Tsuneko Nakamura menjalani pendidikan sebagai dokter karena bantuan seorang paman.

Sementara penulis buku ini sendiri yaitu Hiromi Okuda merupakan sosok yang menjadi psikiater karena Tsuneko Nakamura lewat pertemuan mereka pada tahun 2000.

Hiromi Okuda lahir tahun 1967 dan berhasil menduduki posisi sebagai perwakilan dewan direksi Japan Association for the Promotion of Mindfullness.

Selain berprofesi sebagai psikiater, Hiromi Okuda juga merupakan dokter perusahaan yang memberikan perawatan psikis dan fisik kepada para pebisnis dari 20 perusahaan berbeda.

Baca Juga: Sejarah Suku Dayak Kalis, Kenali Suku Asli Kalimantan Barat yang Jarang Diangkat di Buku Sejarah

Blurb Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan

Terlalu banyak tuntutan untuk “melakukan ini” dan “melakukan itu” sering kali membuat kita kewalahan.

Beberapatuntutan membutuhkan eksabaran sampai batas terntu dan membuat kita dibebani pikiran yang berlebihan. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika menghadapi situasi seperti itu?

Dalam buku laris dari Jepang yang telah ditebritkan di beberapa negara ini, Dokter Tsuneko Nakamura―seorang psikiater yang berkarier selama hampir 70 tahun―berpendapat bahwa solusinya ada pada bagaimana kita mengompromikan perasaan dengan kenyataan.

Cara hidupnya yang memiliki kebiasaan hal baik dimulai sejak dari pikiran―dan membuat kita dapat menerima diri apa adanya―sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan psikis untuk meraih kehidupan yang berkualitas. Berikut beberapa di antara pendapatnya:

Baca Juga: 4 Novel Berlatar Tragedi G30S PKI, Pulang Karya Leila S Chudori hingga Amba Karangan Laksmi Pamuntjak

  • Tugas kita di malam hari adalah tidur nyenyak.
  • Terima hal-hal kecil, dan kebaikan kecil akan menyebar.
  • Akan lebih bahagia jika kita tidak berpikir harus bahagia.
  • Menyerah bisa juga berarti memperjelas jalan hidup kita.
  • Pilih mana yang harus dipikirkan saat ini dan mana yang tidak/
  • Saat fisik dan hati sedang tidak lelah, jangan melakukan sesuatu yang menambah beban.
  • Jalin hubungan yang memungkinkan kita nyaman memperlihatkan kelemahan kita.
  • Memahami sifat diri karena apa yang disukai dan tidak disukai ternyata lebih penting daripada membangun rasa percaya diri.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Goodreads


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x