Presiden Joe Biden Anggarkan 86 Juta Dollar untuk Tampung 1200 Migran Meksiko di Hotel, Diprotes Parlemen

21 Maret 2021, 14:40 WIB
Suasana perbatasan Meksiko - Amerika Serikat pada akhir 2020 lalu, dari tangkapan layar kanal Youtube The New York Times. /Youtube.com/ The New York Times

KABAR WONOSOBO – Presiden Amerikat Serikat Joe Biden mengantisipasi adanya gelombang migran dari perbatasan bagian selatan AS dengan menyediakan tempat tinggal sementara di hotel.

Seperti dikutip KabarWonosobo dari Insider pada Minggu (21/3/2021), presiden Joe Biden menganggarkan $86 Juta Dollar Amerika (USD) untuk biaya hotel di sekitar kawasan perbatasan di Arizona dan Texas.

Disediakannya hotel itu menyusul banyaknya migran yang merupakan keluarga dengan anak-anak yang bakal bedatangan ke perbatasan Selatan Amerika.

Baca Juga: Jepang Diguncang Gempa 7,2 SR Landa Bagian Pantai Timur Laut, Pembangkit Nuklir Onogawa Diperiksa

Padahal sebelumnya secara resmi, Presiden Biden telah mengumumkan larangan untuk memasuki wilayah Amerika namun gelombang migran diperkirakan tetap tinggi.

Dana sebesar $86 Juta USD itu dibellanjakan untuk kontrak dengan hotel dengan perkiraan menampung 1.200 migran. Kontrak itu bakal menjamin para migran untuk bisa ditampung selama enam bulan.

Gerakan non-provit itu, dilaporkn Axios pada Sabtu (20/3/2021), sebagai sebuah paket bantuan yang masuk ke program perumahan dan tanggap bencana.

Baca Juga: Kekerasan Anti-Asia di Amerika Meningkat Sepanjang Pandemi, Anehnya Para Pelaku Didominasi Korban Rasisme

Penggunaan hotel sebagai penampungan migran tersebut telah diterapkan pada masa presiden Donald Trump, separti pada tahun lalu yang juga menampung ratusan migran termasuk anak-anak. Mereka ditampung di jaringan hotel tersebut sebelum dideportasi atas aturan larangan perbatasan di masa pandemic.

Disayangkan, The Department of Homeland Security atau lembaga kemanaan pemerintah Amerika tidak memberi tanggapan atas hal ini ketika dikonfirmasi insider.

 Sebenarnya gelombang kedatangan migran di perbatasan bagian Selatan Amerika itu telah terjadi sejak puluhan tahun lalu. bahkan diperkirakan ada potensi sebesar dua (2) juta migran yang ada di perbatasan Amerika-Meksiko tahun ini seperti sebelumnya telah diberitakan Washington Post.

Baca Juga: Badai Salju Melanda Amerika Serikat, Puluhan Orang Meninggal dan Jutaan Hidup Tanpa Listrik di Minus 13 C

Sejak menjabat sebagai Presiden, Joe Biden mencoba dengan aturan yang lebih humanis dan simpatik yang jauh berbeda dengan kebijakan presiden sebelumnya, Trump.

Bahkan diwacanakan oleh presiden Joe Biden untuk memberikan jalur proses kewarganegaraan Amerika pada sekitar 11 juta imigran tanpa dokumen resmi yang telah tinggal di Amerika Serikat.

Atas kebijakan presiden Biden ini, partai Republik menyalahkan keputusan tersebut dan melakukan protes seperti Pimpinan Minoritas Parlemen, Kevin McCarthy menyebutnya  sebagai “Biden Border Crisis” atau krisis perbatasan Biden.

Baca Juga: Amerika Serikat Dituduh Gunakan Teknologi Internet untuk Sensor Konten di Twitter

Dilaporkan pada Sabtu lalu (20/3/2021), sebanyak 5.000 anak tanpa wali ditahan oleh US Customs and Border Protection (CBP) di fasilitas mirip penjara dan lebih dri 600 anak telah ditahan lebih dari 10 hari di sana karena melanggar hukum.

Padahal anak-anak itu harusnya dipindahkan dari CBP setelah 72 jam dan ditransfer ke penampungan yang dijalankan departemen kesehatan dan layanan kemanusiaan. Namun dalam laporan itu, nyatanya mereka telah ditahan lebih dari 107 jam sebelum akhirnya dipindah ke fasiitas lain.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Washington Post Insider

Tags

Terkini

Terpopuler